Baik di Indonesia, Malaysia, maupun pasar lainnya, Tesla memiliki kebijakan yang jelas untuk memperluas pasar guna mempertahankan posisi terdepannya di bidang produksi kendaraan listrik. Foto ilustrasi. (Sumber: Getty) |
Presiden Indonesia Joko Widodo baru-baru ini mengatakan bahwa pembicaraan dengan Tesla masih berlangsung mengenai kemungkinan Tesla berinvestasi di Indonesia, karena CEO Tesla Elon Musk mencari pasar baru di seluruh dunia saat perusahaannya membangun lebih banyak fasilitas manufaktur dan meningkatkan daya saingnya dengan para pesaing di negara-negara berkembang.
Tesla menyatakan bahwa salah satu kendala utama yang disoroti adalah Indonesia bukanlah pasar kendaraan listrik (EV) yang besar dan tidak memiliki infrastruktur pengisian daya baterai. Meskipun Indonesia telah berupaya menarik produsen EV asing dengan mensubsidi pembelian kendaraan bertenaga baterai, Indonesia bukanlah lokasi yang ideal bagi Tesla untuk berekspansi.
Faktanya, beberapa laporan sebelumnya dari Tesla menunjukkan bahwa Malaysia merupakan pasar yang lebih cocok bagi perusahaan tersebut daripada Indonesia.
Baik di Indonesia, Malaysia, maupun pasar lainnya, Tesla memiliki kebijakan yang jelas untuk memperluas pasar guna mempertahankan kepemimpinannya di bidang produksi kendaraan listrik. Dengan target memproduksi 20 juta kendaraan listrik pada tahun 2030, Tesla akan menembus pasar-pasar baru dan mampu menawarkan model-model yang lebih terjangkau.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)