Peretas mencuri informasi pribadi jutaan calon pelanggan dari merek mewah Gucci, Balenciaga dan Alexander McQueen dalam serangan terhadap perusahaan induk Prancis Kering, BBC melaporkan pada 15 September.
Kering mengonfirmasi pelanggaran tersebut dalam sebuah pernyataan yang tidak menyebutkan nama merek yang terkena dampak, dengan mengatakan bahwa pihaknya menemukan pada bulan Juni 2025 bahwa pihak ketiga telah memperoleh akses tidak sah untuk sementara waktu ke sistemnya dan mengakses beberapa data pelanggan terbatas dari beberapa merek.
Menurut BBC, data pelanggan yang dicuri meliputi nama, alamat email, nomor telepon, alamat, dan jumlah total yang dibelanjakan di toko merek tersebut.
Kering mengatakan tidak ada informasi keuangan, seperti nomor kartu kredit atau rekening bank, yang dicuri.
Kelompok peretas yang menamakan dirinya "Shiny Hunters" mengklaim telah memperoleh data terkait 7,4 juta alamat email.
Kering mengatakan merek-mereknya segera melaporkan insiden tersebut kepada pihak berwenang dan memberi tahu pelanggan sesuai dengan peraturan setempat. Mereka tidak menyebutkan negara mana saja yang terdampak serangan tersebut.
Serangan semacam itu memengaruhi merek dan pengecer mewah tahun ini.
Pelanggaran juga terjadi di Cartier milik Richemont dan beberapa merek LVMH.
Pada bulan Juli 2025, otoritas perlindungan data pribadi Daerah Administratif Khusus Hong Kong (Tiongkok) mengatakan sedang menyelidiki kebocoran data yang memengaruhi sekitar 419.000 pelanggan merek Louis Vuitton yang dimiliki oleh LVMH./.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/tin-tac-trom-thong-tin-cua-hang-trieu-khach-hang-thuoc-cac-thuong-hieu-xa-xi-post1062114.vnp
Komentar (0)