Siswa Sekolah Menengah Atas Berbakat Le Hong Phong (HCMC) pada upacara pembukaan pada pagi hari tanggal 5 September - Foto: DUYEN PHAN
Pada tahun ajaran 2024-2025, sistem pendidikan nasional akan memiliki 25.255.251 siswa dan mahasiswa. Dari jumlah tersebut, 2.068.522 di antaranya adalah mahasiswa.
Mahasiswa menempuh pendidikan di 53.979 institusi pendidikan. Jumlah dosen, guru, administrator pendidikan, dan tenaga kependidikan adalah 1.659.589.
Data ini dihimpun oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan per tanggal 4 September 2024 pukul 17.30 WIB.
Dilihat dari jumlah siswanya, sekolah dasar memiliki jumlah siswa terbanyak yakni lebih dari 8,8 juta siswa.
Berikutnya adalah sekolah menengah dan taman kanak-kanak. Jumlah mahasiswa sekitar 900.000 lebih sedikit daripada jumlah siswa sekolah menengah atas.
Sementara itu, prasekolah merupakan jenjang dengan jumlah sekolah terbanyak, dengan lebih dari 13.000 sekolah. Sementara itu, lebih dari 12.000 prasekolah dan taman kanak-kanak swasta semuanya merupakan sekolah non-publik.
Bila kita hitung lebih dari 3.000 TK swasta, maka jumlah TK swasta lebih banyak daripada jumlah TK negeri.
Ini juga merupakan satu-satunya jenjang pendidikan di mana jumlah sekolah non-publik lebih banyak daripada sekolah negeri.
Jika kita menghitung jumlah guru, sekolah dasar memiliki jumlah siswa terbanyak, sehingga jumlah gurunya juga paling banyak, lebih dari 403.000 orang. Sekolah prasekolah memiliki jumlah guru terbanyak kedua, dengan lebih dari 381.000 orang.
Sektor pendidikan kekurangan lebih dari 113.000 guru.
Statistik pada bulan April 2024 dari Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menunjukkan bahwa seluruh negeri masih kekurangan 113.491 guru di semua jenjang prasekolah dan pendidikan umum.
Kekurangan guru lokal terjadi di sebagian besar daerah, terutama guru mata pelajaran baru (Bahasa Inggris, TI, musik , dan seni rupa).
Struktur staf pengajar masih belum seimbang antar mata pelajaran pada jenjang yang sama, antar daerah dengan kondisi ekonomi dan sosial yang berbeda. Kuota alokasi guru di daerah sebagian besar lebih rendah daripada kebutuhan aktual.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, penyebab kekurangan guru adalah daya tarik industri yang masih terbatas, jumlah guru yang meninggalkan pekerjaan masih tinggi, dan sumber daya guru untuk beberapa mata pelajaran tertentu masih kurang. Selain itu, rekrutmen di daerah berjalan lambat, dengan sekitar 72.000 posisi yang ditugaskan masih belum terisi.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/toan-canh-giao-duc-viet-nam-nam-hoc-2024-2025-2024090510153954.htm
Komentar (0)