Kantor berita RT mengutip Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin yang mengatakan bahwa pangsa negara-negara ekonomi berkembang terkemuka dunia (BRICS) dalam produk domestik bruto (PDB) global berdasarkan paritas daya beli (PPP) akan terus meningkat berkat anggota baru dan mencapai sekitar 38% pada tahun 2028.
Negara-negara BRICS dianggap sebagai mesin pertumbuhan ekonomi global. (Sumber: Bloomberg) |
Perdana Menteri Mishustin menyampaikan informasi di atas pada forum ekspor internasional "Made in Russia" yang diselenggarakan pada tanggal 14 Oktober.
Menurutnya, omzet perdagangan "negara sahabat" dengan Rusia terus meningkat dan dapat memfasilitasi pertumbuhan BRICS yang pesat.
"Hal ini sejalan dengan perubahan objektif dalam ekonomi global, terutama semakin pentingnya BRICS. Sementara itu, Kelompok Tujuh (G7) akan terus melemah," tegas Perdana Menteri Rusia .
Menurut data Dana Moneter Internasional (IMF), porsi G7 dalam PDB global dalam istilah PPP telah terus menurun selama beberapa tahun terakhir, dari 50,42% pada tahun 1982 menjadi 30,39% pada tahun 2022 dan diperkirakan akan turun menjadi 29,44% tahun ini.
Baru-baru ini, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov juga mengatakan bahwa negara-negara BRICS adalah kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi global.
Tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata ekonomi dalam kelompok ini diperkirakan melampaui G7, ujarnya.
BRICS didirikan pada tahun 2006, awalnya beranggotakan empat negara: Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok. Afrika Selatan bergabung dengan BRICS pada tahun 2011.
Kelompok ini mengalami perluasan besar tahun ini ketika Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) menjadi anggota penuh.
BRICS saat ini memiliki populasi sekitar 3,6 miliar orang atau setara dengan 45% populasi dunia.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/nga-toc-do-tang-truong-trung-binh-hang-nam-cua-brics-du-kien-vuot-troi-hon-g7-290249.html
Komentar (0)