Jika terbentuk, pemerintahan Perdana Menteri Odor mendatang akan menjadi yang ketiga sejak Slovakia mengadakan pemilihan parlemen terakhirnya pada akhir Februari 2020.
Gedung Parlemen Slowakia. (Sumber: TVP World)
Pada 7 Mei, Presiden Slovakia Zuzana Caputova mengumumkan bahwa ia akan membentuk pemerintahan baru setelah 14 Mei. Pemerintahan ini akan dipimpin oleh Deputi Gubernur Bank Nasional Slovakia (NBS), Bapak Ludovit Odor.
Informasi tersebut dirilis dalam konteks bahwa Slovakia akan menyelenggarakan pemilihan umum dini dalam waktu kurang dari 5 bulan.
Selain calon Perdana Menteri Odor , Presiden Kaputova tidak mengumumkan rincian lebih lanjut mengenai susunan kabinet baru. Bapak Odor, 46 tahun, telah menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Nasional Ukraina sejak 2018.
Sebelumnya, ia adalah anggota Dewan Anggaran Independen, anggota Dewan Perbankan NBS, dan kepala ekonom Kementerian Keuangan Slovakia.
Menurut Ibu Caputova, enam bulan ke depan "masih cukup lama bagi Pemerintah yang terdiri dari para ahli untuk menstabilkan situasi dan memimpin Slovakia ke pemilihan umum dini."
Jika terbentuk, pemerintahan Tn. Odor akan menjadi yang ketiga sejak Slovakia mengadakan pemilihan parlemen terakhirnya pada akhir Februari 2020.
Pagi itu, Perdana Menteri sementara Eduard Heger menyatakan ketidaksetujuannya dengan Presiden Caputova tentang cara menangani situasi tersebut setelah dua menteri dalam kabinet sementaranya mengundurkan diri. Heger juga meminta Presiden Caputova untuk memberhentikannya.
Pemerintahan Perdana Menteri Heger kehilangan mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat pada September 2022 dan kemudian gagal lolos dari mosi tidak percaya pada Desember tahun lalu. Pada bulan Januari, Parlemen Slovakia memutuskan untuk mengadakan pemilihan umum lebih awal pada 30 September.
Krisis politik terbaru di Slovakia meletus ketika ketua oposisi Partai Sosial Demokrat Smér (Smér-SD), mantan Perdana Menteri Robert Fico, mengkritik fakta bahwa perusahaan Menteri Pertanian Samuel Vlcan, Reko Recycling, adalah satu-satunya dari delapan kandidat yang memenangkan subsidi negara sebesar 1,4 juta euro di sektor pengelolaan limbah.
Menteri Pertanian Vlcan kemudian mengundurkan diri sementara polisi menyelidiki masalah terkait subsidi tersebut. Pada 5 Mei, Menteri Luar Negeri Rastislav Kacer mengumumkan pengunduran dirinya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan di pemerintahan sementara Perdana Menteri Heger juga mengundurkan diri.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa partai Smér-SD pimpinan mantan Perdana Menteri Fico unggul dalam perolehan suara pemilih. Berbeda dengan pemerintahan Perdana Menteri Heger, Smér-SD menentang pasokan senjata ke Ukraina.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)