Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Presiden Steinmeier selalu memiliki minat yang mendalam terhadap Vietnam.

Báo Quốc TếBáo Quốc Tế21/01/2024

Kunjungan Presiden Jerman ke Vietnam yang akan datang merupakan bukti hubungan bilateral yang erat dan bersahabat.
Cựu Đại sứ Rolf Schulze: “Quan hệ đối tác chiến lược” là lộ trình cho quá trình hợp tác giữa Đức và Việt Nam
Paus Frank-Walter Steinmeier dan istrinya, Elke Büdenbender, mengunjungi Vietnam pada tanggal 23-24 Januari. (Sumber: Agenda.ge)

Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier dan istrinya Elke Büdenbender akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam pada tanggal 23-24 Januari atas undangan Presiden Vo Van Thuong dan istrinya. Pada kesempatan ini, Bapak Rolf Schulze, mantan Duta Besar Jerman untuk Vietnam dari tahun 2007-2011 dan saat ini Presiden Asosiasi Jerman-Vietnam (GBA), menyampaikan pandangannya kepada pers mengenai pentingnya kunjungan tersebut.

Peta jalan untuk kerja sama

Menurut Bapak Rolf Schulze, kunjungan kepala negara Jerman ke Vietnam yang akan datang merupakan bukti hubungan bilateral yang erat dan bersahabat. Bapak Schulze menyatakan bahwa sejak masa jabatannya sebagai Duta Besar untuk Vietnam, setelah mendapat kehormatan mendampingi Bapak Frank-Walter Steinmeier, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri , dalam kunjungannya ke Vietnam, beliau telah menyaksikan ketertarikan mendalam Bapak Steinmeier terhadap perkembangan dinamis Vietnam.

Yang perlu diperhatikan, Presiden Republik Federal Jerman mengunjungi Vietnam hanya lebih dari setahun setelah kunjungan yang sangat sukses dari Kanselir Olaf Scholz. Jerman menganggap Vietnam sebagai salah satu mitra pentingnya di Asia. Kedua negara menghargai tatanan internasional berbasis aturan di dunia multipolar yang diatur oleh prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bagi kedua negara, penghormatan terhadap integritas teritorial dan penyelesaian konflik secara damai sangatlah penting.

Merujuk pada pencapaian kebijakan luar negeri Jerman terhadap Vietnam selama bertahun-tahun, Bapak Rolf Schulze menyampaikan kekagumannya terhadap inisiatif bilateral, yang paling menonjol dalam hubungan Jerman-Vietnam adalah penandatanganan "Kemitraan Strategis" pada tahun 2011. Pencapaian ini berfungsi sebagai "peta jalan" untuk kerja sama antara kedua negara.

Prestasi penting lainnya adalah pendirian Universitas Vietnam-Jerman (VGU) pada tahun 2008, yang telah membuka cakrawala baru untuk pertukaran akademik antara kedua negara. Selain itu, dengan adanya Sekolah Internasional Jerman di Kota Ho Chi Minh (IGS), siswa yang lulus dari sekolah menengah internasional ini dapat langsung melanjutkan studi ke universitas di Jerman, Swiss, Austria, dan banyak negara lain di seluruh dunia.

"German House" di Kota Ho Chi Minh juga merupakan proyek yang patut dibanggakan. Dirancang dengan dua fasad kaca yang kokoh dan sistem ventilasi eksternal, bangunan ini dianggap sebagai struktur modern dan hemat energi di seluruh dunia. Bangunan ini juga memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya dengan meminimalkan kebisingan dan panas dari luar.

Gedung ini juga menjadi kantor Konsulat Jenderal Jerman, menjadikannya tujuan utama bagi perusahaan-perusahaan Jerman dan mendorong hubungan Jerman-Vietnam. Teknologi modern Jerman yang dipadukan dengan tingkat keberlanjutan yang tinggi menciptakan ruang kerja kreatif dengan kualitas unggul. "Rumah Jerman" akan menjadi proyek kunci Republik Federal Jerman di Vietnam, dengan desain yang mempertimbangkan faktor pengembangan dan perencanaan perkotaan.

Kisah sukses sejati

Pilar penting lainnya dalam hubungan bilateral Jerman-Vietnam adalah kerja sama dalam implementasi Perjanjian Paris 2015 tentang perubahan iklim dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Agenda 2030. Jerman mendukung "Strategi Pertumbuhan Hijau" Pemerintah Vietnam dan berkontribusi pada Deklarasi Politik yang menetapkan Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP) untuk "membuka" sumber daya keuangan guna mendukung transisi energi Vietnam yang adil dan berkelanjutan.

Terakhir namun tak kalah penting, hubungan ekonomi antara kedua negara merupakan kisah sukses yang sesungguhnya. Rolf Schulze menegaskan bahwa di dalam Uni Eropa (UE), Jerman adalah mitra terpenting Vietnam. Demikian pula, Vietnam adalah mitra dagang terbesar Jerman di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Menurut Rolf Schulze, pada tingkat bilateral, pelatihan kejuruan akan menawarkan banyak peluang untuk kerja sama di masa depan. Pada tingkat internasional, kedua negara perlu memperkuat kerja sama lebih lanjut dalam organisasi-organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mendiskusikan tantangan internasional bersama akan menjadi skenario yang saling menguntungkan.



Sumber

Komentar (0)

Silakan tinggalkan komentar untuk berbagi perasaan Anda!

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Tempat hiburan Natal yang menggemparkan anak muda di Kota Ho Chi Minh dengan pohon pinus setinggi 7 meter
Apa yang ada di gang 100m yang menyebabkan kehebohan saat Natal?
Terkesima dengan pernikahan super yang diselenggarakan selama 7 hari 7 malam di Phu Quoc
Parade Kostum Kuno: Kegembiraan Seratus Bunga

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Vietnam adalah Destinasi Warisan Dunia terkemuka pada tahun 2025

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk