Pada tanggal 24 September, Tn. Tran Hung Quoc, Wakil Kepala Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ha Tinh , mengatakan bahwa unit tersebut sedang menguji coba program bagi siswa sekolah menengah untuk libur pada hari Sabtu dari tahun ajaran 2024-2025.

Kebijakan percontohan pengajaran 5 hari seminggu (Senin sampai Jumat) dilaksanakan setelah mendapat izin dari Departemen Pendidikan dan Pelatihan Ha Tinh.

Libur sekolah Sabtu bertujuan untuk mengurangi tekanan pada guru dan siswa. Saat ini, Kota Ha Tinh memiliki 9 sekolah menengah pertama, 8 di antaranya telah menerapkan kebijakan ini.

Keputusan untuk mengizinkan siswa libur sekolah pada hari Sabtu telah mendapatkan persetujuan yang tinggi dari para guru, orang tua, dan siswa. Kami juga mewajibkan sekolah untuk memiliki rencana pengaturan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan peraturan, tidak melebihi 8 jam pelajaran per hari, tidak memaksakan jam belajar, dan tidak mengurangi kurikulum umum. Selain itu, sekolah mewajibkan guru untuk tidak mengadakan kegiatan belajar mengajar tambahan,” ujar Bapak Quoc.

Menurut Bapak Quoc, sebagai pengganti kelas reguler pada hari Sabtu, sekolah menengah dapat menyelenggarakan kegiatan pengayaan dalam bidang seni, kebugaran fisik, dan keterampilan hidup atau kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat siswa.

Sebelumnya, Departemen Pendidikan dan Pelatihan provinsi Ha Tinh mengeluarkan dokumen yang memberikan pendapat tentang pengajaran 5 hari seminggu, dengan hari Sabtu libur untuk siswa sekolah menengah di kota Ha Tinh mulai tahun ajaran 2024-2025 seperti yang diusulkan oleh Departemen Pendidikan dan Pelatihan kota tersebut.

Departemen Pendidikan dan Pelatihan Ha Tinh meminta Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota untuk meninjau, meneliti dengan cermat, dan memastikan kondisi selama pelaksanaan.

Secara khusus, departemen memastikan waktu belajar sesuai dengan program pendidikan umum saat ini dan sesuai dengan kenyataan; mengembangkan rencana pengajaran yang ilmiah dan masuk akal untuk 2 sesi/hari di sekolah; mensurvei pendapat guru, orang tua dan siswa untuk menciptakan konsensus.