
Puncak Festival adalah area pameran dengan lebih dari 50 stan yang memperkenalkan produk dan model kreatif yang menerapkan teknologi 3D, 360 derajat, VR/AR, AI dan banyak solusi untuk bidang seperti: Permainan, mode , kerajinan tangan, arsitektur, desain, sinema, seni rupa, penerbitan dan fotografi.
Ruang ini dengan jelas menciptakan kembali budaya Vietnam yang diceritakan dalam bahasa baru - modern, intuitif, dan dekat dengan khalayak muda.
Selain itu, sesi presentasi proyek startup menghadirkan atmosfer kompetisi yang positif dengan partisipasi 65 startup. Sebanyak 47 proyek di antaranya merupakan bagian dari program INNOCULTURE 2025 dan 18 proyek di bidang pembangunan berkelanjutan merupakan bagian dari program GIC 2025. Proyek-proyek ini tidak hanya mendemonstrasikan ide-ide mereka, tetapi juga mencari peluang untuk memasuki proses pendampingan intensif, mulai dari pra-inkubasi hingga akselerasi.

Kegiatan penting lainnya adalah Pencocokan M&A Vietnam-Jepang, yang menghubungkan 5 perusahaan rintisan Vietnam di bidang media-periklanan dengan 5 dana investasi Jepang. Pertukaran strategis ini membuka peluang kerja sama internasional, sekaligus menunjukkan potensi produk budaya Vietnam dalam mengakses arus modal dan pasar global.
Dalam rangka Upacara Pembukaan, diselenggarakan pula lokakarya tematik "Vietnam CultureTech 2025: Teknologi - penggerak baru industri budaya Vietnam", yang menarik perhatian para ahli.
Di sini, para ahli menganalisis tren teknologi yang membentuk kembali cara produk budaya dilestarikan, diciptakan, dan didistribusikan: dari AI dalam seni hingga hologram dalam pertunjukan, dari museum virtual hingga ruang multisensori.

Banyak proyek khas seperti model karakter virtual, pertunjukan hologram, ruang seni "Toa", atau proyek "Saya cinta Ao Ba Ba" menunjukkan upaya untuk membawa warisan lebih dekat ke publik melalui metode modern.
Menurut Wakil Direktur Departemen Sains dan Teknologi Kota Ho Chi Minh (unit pengelola SIHUP), Festival Startup Industri Budaya 2025 bukan hanya kesempatan untuk memamerkan produk atau mendemonstrasikan teknologi, tetapi juga kisah-kisah budaya yang diciptakan kembali oleh teknologi, hingga model bisnis baru dari startup budaya.
Festival ini juga menguraikan masa depan terbuka di mana kebudayaan Vietnam secara umum dan Kota Ho Chi Minh secara khusus dapat sepenuhnya menjangkau dan berkembang berkelanjutan di era digital.
Sumber: https://hanoimoi.vn/tp-ho-chi-minh-soi-noi-ngay-hoi-khoi-nghiep-cong-nghiep-van-hoa-2025-723314.html






Komentar (0)