"Sekolah harus segera menghentikan siswa pulang pukul 15.00 dan kemudian meminta orang tua untuk menjemput mereka. Sektor pendidikan tidak boleh mempersulit orang tua seperti itu," tegas Bapak Ho Tan Minh, Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Pelatihan, dalam pertemuan dengan kepala sekolah SMP dan SMA pada 10 September.
Menurut Bapak Minh, saat ini banyak sekolah dasar, menengah, dan atas di daerah tersebut yang memiliki jadwal yang tidak sesuai untuk siswa.
Beberapa sekolah mengizinkan siswa pulang sekolah pukul 15.00 atau 15.30, sehingga menyulitkan orang tua untuk menjemput dan mengantar anak-anak mereka. Bahkan orang tua yang merupakan pejabat dan spesialis di Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh juga menghadapi masalah ini.
Bapak Minh mengatakan bahwa dalam waktu dekat, Departemen akan mengatur waktu mulai kelas untuk semua jenjang agar konsisten. Sekolah pagi diperkirakan mulai pukul 07.00, paling lambat pukul 08.00, tergantung jenjang kelas. Sekolah pagi berakhir sekitar pukul 10.30, dan sekolah sore tidak akan berakhir sebelum pukul 16.30.

Orang tua menjemput anak-anak mereka sepulang sekolah (Ilustrasi: Thanh Dong).
Wakil Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh Nguyen Bao Quoc juga menekankan bahwa sekolah perlu menghitung waktu masuk dan keluar kelas sehingga orang tua dapat dengan mudah menjemput dan mengantar mereka.
"Ada sekolah yang menerapkan 5 sesi pagi, hanya 2 sesi sore, lalu memperbolehkan siswa pulang. Hal ini tidak bisa diterima," ujar Bapak Quoc.
Kekurangan ini sebagian disebabkan oleh kesalahpahaman terhadap peraturan pengajaran 2 sesi/hari. Berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan pada awal Agustus, jumlah sesi maksimum adalah 7 sesi/hari. Berdasarkan jadwal ini, siswa akan pulang sekolah pukul 15.00.
Peraturan maksimum 7 kelas per hari juga menyebabkan beberapa sekolah menengah mengubah jadwal mereka, dengan menambahkan kelas Sabtu pagi.
Menjelaskan konten ini, Bapak Nguyen Bao Quoc, Wakil Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan, mengatakan bahwa pedoman Kementerian Pendidikan dan Pelatihan diterapkan pada kurikulum resmi.
“Sekolah dapat mengatur konten yang berbeda dalam beberapa sesi, artinya mereka dapat mengajar hingga delapan periode per hari,” jelasnya.
Selain itu, Bapak Quoc mengatakan bahwa jadwal sekolah yang terdiri dari 4 periode pagi dan 4 periode sore akan lebih memudahkan orang tua dalam menjemput dan mengantar anak.
Namun, ia menegaskan bahwa sekolah memiliki keleluasaan mengatur jadwal antara program Kementerian dan program sekolah, namun Kementerian menghimbau agar siswa tidak harus masuk sekolah pada hari Sabtu.
Bila ada pengaturan belajar di akhir pekan, sekolah hendaknya memanfaatkannya untuk membina siswa berprestasi, membimbing siswa yang kurang berprestasi, atau menyelenggarakan klub olahraga berdasarkan semangat sukarela dan proaktif siswa.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/tphcm-dung-ngay-viec-cho-hoc-sinh-tan-hoc-vao-luc-15h-20250911063134150.htm
Komentar (0)