Menurut surat kabar Main Stand, sebelum SEA Games ke-32, Dana Pengembangan Olahraga Thailand memberikan penghargaan kepada atlet berprestasi. Khususnya, setiap atlet peraih medali emas menerima bonus sebesar 300.000 baht (setara dengan 200 juta VND). Selanjutnya, peraih medali perak menerima 200.000 baht (setara dengan 140 juta VND) dan peraih medali perunggu menerima 150.000 baht (100 juta).
Bonus U22 Thailand "ditahan" setelah perkelahian dengan Indonesia (Foto: Manh Quan).
Dengan meraih medali perak di SEA Games ke-32, seluruh tim Thailand menerima lebih dari 4 juta baht (setara dengan 2,8 miliar VND). Namun, meskipun turnamen telah berlangsung setengah tahun, "Gajah Perang" belum menerima satu sen pun hadiah uang.
Menjelaskan persoalan ini, Kepala Badan Pembinaan Olahraga Thailand, Bapak Kongsak Yodmanee menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan penghargaan kepada pemain Thailand U22 yang terlibat dalam perkelahian hingga mencoreng nama baik olahraga nasional.
Beberapa bulan yang lalu, Bapak Kongsak Yodmanee menyatakan: "Kami tidak memberikan bonus kepada U-22 Thailand karena mereka menciptakan citra buruk di pertandingan final melawan U-22 Indonesia. Atlet di cabang olahraga lain juga menerima bonus."
Sudah berbulan-bulan berlalu sejak pemain Thailand U22 menerima hukuman, tetapi tim masih belum menerima bonus (Foto: Manh Quan).
Saat itu, Dana Pengembangan Olahraga Thailand mengonfirmasi bahwa mereka akan mempertimbangkan masalah bonus dengan tim U-22 Thailand setelah keputusan disiplin. Pemain yang menerima keputusan disiplin akan dipotong 30% dari bonus.
Namun, meski banyak pemain Thailand telah menyelesaikan hukuman dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), tim tersebut belum menerima bonus.
Ketika ditanya kembali mengenai masalah ini, Bapak Kongsak Yodmanee menegaskan: "Belum ada pertemuan untuk menyelesaikan masalah ini. Kami akan segera mentransfer uang tersebut kepada para pemain." Namun, kepala Dana Pengembangan Olahraga Thailand tidak memberikan waktu yang spesifik.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)