(NLĐO) - Kedutaan Besar Swedia di Hanoi, berkoordinasi dengan Komite Rakyat Distrik Cau Giay dan Dinas Pendidikan dan Pelatihan Distrik Cau Giay, telah menyumbangkan lebih dari 1.000 helm kepada para siswa.
Pada acara yang diadakan pada sore hari tanggal 21 November di Sekolah Dasar Nam Trung Yen, Distrik Cau Giay, Hanoi , para penyelenggara menyerukan dukungan kuat dari masyarakat, orang tua, dan orang dewasa di Vietnam untuk selalu memastikan anak-anak mereka mengenakan helm saat bepergian dengan sepeda motor dan sepeda listrik.
Duta Besar Swedia untuk Vietnam, Johan Ndisi, memberikan helm kepada para siswa. Foto: Kedutaan Besar.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara untuk memperingati ulang tahun ke-55 terjalinnya hubungan diplomatik antara Swedia dan Vietnam (1969-2024).
Dalam sambutan pembukaannya, Duta Besar Swedia Johan Ndisi menyatakan: "Swedia adalah salah satu negara terkemuka di dunia dalam hal keselamatan jalan raya. Inisiatif Vision Zero kami, yang bertujuan untuk mencapai nol kematian dan cedera serius, telah mencapai keberhasilan yang signifikan karena telah menciptakan momentum untuk menerjemahkan kebijakan dan visi ke dalam tindakan nyata. Dalam kasus kecelakaan, tubuh manusia hanya dapat menahan sejumlah gaya eksternal tertentu, dan tubuh anak-anak bahkan lebih lemah daripada orang dewasa. Itulah mengapa mengenakan helm setiap kali anak-anak mengendarai sepeda motor atau sepeda listrik sangat penting. Orang tua dan orang dewasa juga perlu memberi contoh yang baik dengan selalu mengenakan helm saat berpartisipasi dalam lalu lintas."
Pendekatan Vision Zero terhadap keselamatan jalan raya, yang berasal dari Swedia, bertujuan untuk mencapai nol kematian atau cedera serius di jalan raya. Program ini berfokus pada perancangan sistem transportasi yang kompatibel dengan kerentanan manusia dan memastikan bahwa bahkan kesalahan pun tidak menyebabkan konsekuensi fatal. Tujuannya adalah untuk mencegah kecelakaan jalan raya yang mengakibatkan kematian anak-anak.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab utama kematian dan cedera di Vietnam, terutama bagi anak-anak kecil. Undang-undang keselamatan lalu lintas mewajibkan penggunaan helm bagi pengemudi dan penumpang sepeda motor, tetapi tidak mewajibkan anak-anak di bawah usia 6 tahun untuk mematuhinya. Penggunaan helm yang tidak memenuhi standar merupakan masalah serius karena dapat berdampak buruk jika terjadi kecelakaan.
Kedutaan Besar Swedia ingin meningkatkan kesadaran dan mempromosikan penggunaan helm yang benar untuk menjamin keselamatan masyarakat Vietnam, khususnya anak-anak.
Duta Besar Johan Ndisi lebih lanjut menekankan: "Sepeda motor adalah moda transportasi utama di Hanoi dan di seluruh Vietnam, dan helm adalah tindakan perlindungan yang sederhana namun penting dan efektif bagi anak-anak dan orang dewasa. Jika terjadi kecelakaan, mengenakan helm berkualitas dengan benar dapat menyelamatkan nyawa. Kami senang mendapatkan kerja sama dari perusahaan multinasional Swedia seperti ABB, AstraZeneca, Atlas Copco, Electrolux, Ericsson, Hestra, Hitachi Energy, IKEA, Niteco, Oriflame, Polarium, SKF, Tetra Pak, dan Volvo untuk berkontribusi pada masa depan yang lebih aman bagi anak-anak Vietnam."
Di Vietnam, kecelakaan sepeda motor masih menjadi masalah serius, dengan angka kematian dan cedera yang tinggi. Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama kematian di kalangan anak-anak dan remaja berusia 5 hingga 29 tahun. Pada semester pertama tahun 2024, Vietnam mencatat lebih dari 12.300 kecelakaan lalu lintas, meningkat hampir 1.850 dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebagian besar kecelakaan terjadi di jalan raya, dengan banyak insiden serius yang tercatat. Komite Keselamatan Lalu Lintas Nasional memperkirakan bahwa Vietnam kehilangan sekitar US$4,9 miliar setiap tahunnya akibat kecelakaan lalu lintas.
"Hari Korban Kecelakaan Lalu Lintas Sedunia"—hari aksi internasional yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan November—merupakan pengingat yang tepat waktu tentang pentingnya upaya kita untuk melindungi anak-anak dan mencegah tragedi di masa depan. Kita dapat membuat perbedaan, dan mari bertindak bersama untuk menciptakan jalan yang lebih aman bagi anak-anak—generasi masa depan kita.
Berikut beberapa foto yang diambil di acara tersebut:
Duta Besar Swedia untuk Vietnam, Johan Ndisi, berbincang dengan anak-anak sekolah. Foto: Kedutaan Besar.
Duta Besar Swedia untuk Vietnam Johan Ndisi dan para pemimpin sekolah di Sekolah Dasar Nam Trung Yen. Foto: Kedutaan Besar.
Para siswa di acara tersebut. Foto: Kedutaan Besar
Duta Besar Swedia untuk Vietnam Johan Ndisi dan para siswa. Foto: Kedutaan Besar.
Duta Besar Swedia untuk Vietnam Johan Ndisi dan para delegasi mengunjungi ruang kelas di Sekolah Dasar Nam Trung Yen. Foto: Kedutaan Besar.
Sumber: https://nld.com.vn/trao-tang-hon-1000-mu-bao-hiem-cho-hoc-sinh-196241122124602589.htm






Komentar (0)