Kram panas terjadi saat berolahraga , bekerja, atau melakukan aktivitas fisik dalam cuaca panas. Kram ini terutama disebabkan oleh hilangnya cairan dan elektrolit dalam tubuh, menurut situs web kesehatan Healthline (AS).
Berolahraga dalam cuaca panas dapat dengan mudah menyebabkan kram panas.
Kram panas bisa menjadi tanda awal serangan panas. Tak hanya atlet, lansia, anak-anak, dan bayi juga berisiko lebih tinggi mengalami kram panas.
Dehidrasi adalah salah satu penyebab utama kram panas. Faktor-faktor yang membuat tubuh rentan terhadap dehidrasi antara lain kurang minum air, banyak berkeringat, aktivitas fisik yang intens saat cuaca panas, demam tinggi, diare, dan muntah.
Kram panas dapat berkembang secara diam-diam hingga gejalanya menjadi parah, menyebabkan kejang otot, kelemahan, nyeri otot parah, kulit memerah, dan demam tinggi.
Untuk mengurangi risiko kram panas, sebaiknya hindari aktivitas fisik saat cuaca panas dan carilah area yang sejuk dan berventilasi baik untuk menghindari panas. Jika Anda merasa terlalu panas, gunakan kompres dingin atau handuk pada wajah, leher, atau dada Anda.
Satu hal yang tak terelakkan adalah minum cukup air. Air putih bisa berupa air saring, jus buah, atau minuman pengganti elektrolit yang mengandung natrium dan kalium. Jika Anda mengalami kram, pijat dan regangkan otot secara perlahan dan lembut, menurut Healthline .
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)