Pemimpin geng yang mengendalikan penjara di Venezuela telah meninggalkan negara itu sebelum 11.000 tentara menyerbu fasilitas tersebut dan mengambil alih kendali kembali.
Hector Rusthenford Guerrero Flores, pemimpin geng Tren de Aragua yang menguasai penjara Tocoron dan mengubahnya menjadi basis kegiatan kriminal internasional, melarikan diri setelah menerima informasi tentang operasi militer Venezuela, kata Observatorium Penjara Venezuela (OVV) pada tanggal 22 September.
Menurut OVV, Flores dan anggota geng utama lainnya melarikan diri dari penjara dan ke luar negeri seminggu sebelum penggerebekan. OVV tidak merinci negara mana saja yang dikunjungi Flores dan para pemimpin Tren de Aragua.
Pihak berwenang Venezuela mengumumkan pada 20 September bahwa mereka telah merebut kembali kendali penjara Tocoron di negara bagian Aragua di utara setelah operasi militer yang berlangsung selama setahun. Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa aparat penegak hukum dan 11.000 personel militer telah berhasil membongkar "sarang konspirasi dan kejahatan." Seorang tentara tewas dalam operasi tersebut.
Pihak berwenang menyita mesin penambangan Bitcoin, peluncur granat, senapan mesin, dan ribuan butir amunisi dari penjara tersebut. Sekitar 6.000 narapidana dipindahkan ke fasilitas lain seiring dengan restrukturisasi Penjara Tocoron.
Anggota Garda Nasional Venezuela duduk di dalam kendaraan lapis baja di depan penjara Tocoron di negara bagian Aragua pada 20 September. Foto: AFP
Menteri Dalam Negeri Remigio Ceballos juga mengatakan bahwa telah ditemukan terowongan yang memungkinkan narapidana melarikan diri dari penjara, tetapi tidak menyebutkan berapa banyak yang telah melarikan diri. Empat sipir penjara ditangkap dan didakwa atas keterlibatannya.
"Kami ingin tahu bagaimana para penjaga ini berhasil memasukkan peluncur granat dan senjata ke dalam penjara tanpa melibatkan banyak orang lain," tegas OVV.
Tren de Aragua adalah geng yang terlibat dalam berbagai kejahatan di Venezuela seperti penculikan, perampokan, perdagangan narkoba, pemerasan, dan memiliki pengaruh di negara-negara tetangga. Menurut Risquez, geng tersebut beranggotakan sekitar 5.000 orang dan muncul 10 tahun lalu.
Tocoron adalah tempat Flores menjalani hukuman 17 tahun penjara atas tuduhan pembunuhan dan perdagangan narkoba. Pengaruh Hector begitu besar sehingga ia dikabarkan memiliki akses bebas ke penjara tersebut, menurut jurnalis investigasi Venezuela, Ronna Risquez.
Media lokal melaporkan bahwa geng Tren de Aragua telah menguasai penjara Tocoron sejak gembongnya dijatuhi hukuman pada Februari 2018 dan mengubahnya menjadi tempat pesta. Penjara tersebut diubah menjadi hotel dengan fasilitas seperti kolam renang, klub malam, dan kebun binatang.
Huyen Le (Menurut AFP )
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)