AS Khawatir, Tiongkok Hentikan Izinkan Warga Asing Mengadopsi Anak

Sepasang suami istri Amerika mengadopsi seorang anak yatim piatu di Wuhan (provinsi Hubei, Cina).

TANGKAPAN LAYAR FOX NEWS

Fox News melaporkan pada tanggal 6 September bahwa pemerintah China telah mengakhiri program adopsi internasionalnya, yang mendorong AS untuk mempertimbangkan bagaimana keputusan tersebut akan memengaruhi ratusan keluarga Amerika yang menunggu persetujuan untuk mengadopsi anak-anak dari China.

Keluarga Amerika telah mengadopsi 82.674 anak dari China, lebih banyak daripada negara lain.

Pada konferensi pers harian pada tanggal 5 September, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning mengatakan negaranya tidak akan lagi mengizinkan orang asing untuk mengadopsi anak, kecuali dalam kasus di mana kerabat sedarah mengadopsi anak atau anak tiri dari pasangannya.

Juru bicara itu tidak memberikan penjelasan apa pun selain mengatakan bahwa keputusan itu sejalan dengan semangat perjanjian internasional yang relevan.

Dalam panggilan telepon dengan diplomat AS di Tiongkok, Beijing mengatakan pihaknya "tidak akan terus memproses kasus kapan pun" kecuali berdasarkan pengecualian peraturan.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan Kedutaan Besar AS di Beijing sedang meminta penjelasan tertulis dari Kementerian Urusan Sipil Tiongkok. "Kami memahami bahwa masih ada ratusan keluarga yang menunggu untuk menyelesaikan proses adopsi mereka dan kami bersimpati dengan penderitaan mereka," kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

Selama beberapa dekade, banyak orang telah mengadopsi anak-anak dari Tiongkok, menjemput mereka dan membawa mereka ke rumah baru di luar negeri.

Tiongkok menangguhkan adopsi internasional selama pandemi Covid-19. Pemerintah kemudian melanjutkan adopsi untuk anak-anak yang telah disetujui sebelum penangguhan pada tahun 2020, menurut Departemen Luar Negeri AS.

Pada bulan Januari, satu-satunya badan adopsi internasional di Denmark menyatakan akan menutup operasinya setelah adanya kekhawatiran mengenai prosedur dan dokumentasi yang curang. Pada bulan yang sama, regulator tertinggi Norwegia merekomendasikan penangguhan adopsi internasional selama dua tahun sambil menunggu penyelidikan atas beberapa kasus.

Keputusan China muncul setelah angka kelahiran negara itu turun menjadi 9,02 juta pada tahun 2023 dan total populasinya turun untuk tahun kedua berturut-turut tahun lalu.

Sumber: https://thanhnien.vn/trung-quoc-ngung-cho-nguoi-nuoc-ngoai-nhan-con-nuoi-my-quan-ngai-185240906085357509.htm