Pada 19 Juni, AS membuka kembali program visa pelajarnya setelah penangguhan sementara - Foto: REUTERS
Menurut kantor berita Reuters, pada tanggal 19 Juni, Departemen Luar Negeri AS memerintahkan misi diplomatik AS di luar negeri untuk melanjutkan aplikasi visa pelajar setelah hampir sebulan ditangguhkan.
Namun, AS akan melakukan "pemeriksaan yang lebih komprehensif dan menyeluruh" terhadap profil, terutama akun media sosial para kandidat, untuk mendeteksi tanda-tanda yang dianggap "memusuhi warga negara, budaya, pemerintahan , lembaga, atau prinsip-prinsip dasar Amerika Serikat".
"Untuk memfasilitasi proses peninjauan ini, semua pemohon visa non-imigran F, M, dan J diwajibkan untuk menyesuaikan pengaturan privasi di semua profil media sosial mereka ke publik," ujar seorang pejabat Departemen Luar Negeri .
Selain itu, jika pemohon menolak untuk mempublikasikan akun media sosial mereka, visa mereka akan ditolak dengan alasan "berusaha menghindari persyaratan atau menyembunyikan aktivitas daring mereka".
Kebijakan sensor media sosial dipandang sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas dari pemerintahan Trump untuk menekan universitas-universitas Amerika, yang dituduh oleh presiden sebagai "diversifikasi ideologi" dan meningkatkan kehadiran pandangan konservatif.
"Rakyat Amerika mengharapkan pemerintah kita melakukan segala yang dapat dilakukannya untuk menjadikan negara kita lebih aman, dan itulah yang dilakukan pemerintahan Trump setiap hari," ujar seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, seraya menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri Marco Rubio "menjadikan Amerika dan universitas-universitas kita lebih aman sekaligus membantu Departemen Luar Negeri memasuki abad ke-21."
Namun, para kritikus mengatakan kebijakan tersebut dapat merusak kebebasan berbicara, mempromosikan asimilasi ideologis, dan menyebabkan orang asing menyensor ucapan dan perilaku mereka sendiri, atau menghindari kritik terhadap kebijakan pemerintah AS .
Selain itu, menurut The New York Times , Departemen Luar Negeri tidak menjelaskan secara rinci apa yang dimaksud dengan “sinyal permusuhan”, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan akademisi mengenai ambiguitas dan penilaian emosional Gedung Putih.
Source: https://tuoitre.vn/my-se-kiem-tra-toan-dien-va-ky-luong-mang-xa-hoi-khi-cap-visa-cho-sinh-vien-quoc-te-20250619143419517.htm
Komentar (0)