Perdana Menteri Li Qiang mengatakan kepada mitranya dari Rusia Mikhail Mishustin bahwa Tiongkok siap bekerja sama untuk membawa hubungan bilateral ke tingkat baru.
"Hubungan Rusia-Tiongkok sedang berada pada titik tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini adalah hubungan yang saling menghormati, keinginan untuk bersama-sama menghadapi tantangan terkait dengan kekacauan yang semakin meningkat di arena internasional serta tekanan dari Barat," ujar Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin kepada mitranya, Li Qiang, dalam sebuah pertemuan di Beijing pada 24 Mei.
Perdana Menteri Li Qiang memuji kemitraan kerja sama strategis komprehensif Beijing-Moskow di era baru, dengan mengatakan bahwa ia bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk membawa hubungan ini ke tingkat yang lebih tinggi. "Saya yakin kunjungan Anda ke Tiongkok kali ini akan meninggalkan kesan yang mendalam," ujar Li.
Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang (kiri) dan mitranya dari Rusia Mikhail Mishustin di Beijing pada 24 Mei. Foto: Reuters
Perdana Menteri Tiongkok juga mencatat bahwa perdagangan bilateral kedua negara telah mencapai 70 miliar dolar AS tahun ini, meningkat lebih dari 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Skala investasi kedua negara terus meningkat, dan proyek-proyek strategis utama juga sedang dipromosikan," ujarnya.
Perdana Menteri Rusia Mishustin adalah pejabat Rusia berpangkat tertinggi yang mengunjungi China sejak Moskow melancarkan permusuhan di Ukraina pada Februari 2022.
Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Rusia, dengan perdagangan bilateral mencapai rekor $190 miliar tahun lalu. Kedua pihak telah berulang kali menegaskan bahwa hubungan baik mereka "tanpa batas", meskipun ada tekanan dari Barat.
Beijing baru-baru ini secara aktif memainkan peran mediasi dalam konflik Rusia-Ukraina, mengusulkan rencana perdamaian 12 poin dan menunjuk utusan khusus untuk Rusia dan Ukraina, serta banyak negara Eropa, untuk membahas upaya negosiasi.
Ngoc Anh (Menurut Wali/AFP )
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)