Babak final Lomba Pidato Publik 2025, yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Olahraga Hanoi bekerja sama dengan Persatuan Pemuda Hanoi, berlangsung pada tanggal 13 Desember, mempertemukan 24 tim unggulan yang dipilih dari lebih dari 100 tim dari sekolah menengah atas, perguruan tinggi, universitas, dan banyak organisasi pemuda di seluruh kota.
Banyaknya tim yang berpartisipasi menunjukkan daya tarik kompetisi ini serta meningkatnya minat kaum muda terhadap kegiatan akademik dan sosial.
![]() |
| Tim Tsunami, yang terdiri dari anggota Do Hai Anh, Le Thi Thu Ha, dan Vu Minh Tien, berhasil meraih juara pertama dalam Kompetisi Pidato Publik 2025. (Foto: Panitia Penyelenggara) |
Kompetisi ini diluncurkan untuk mewujudkan semangat Resolusi No. 15-NQ/TW tanggal 5 Mei 2022 dari Politbiro tentang arah dan tugas pengembangan Kota Hanoi hingga tahun 2030, dengan visi hingga tahun 2045, dan Resolusi No. 09-NQ/TU tanggal 22 Februari 2022 dari Komite Partai Kota Hanoi tentang pengembangan industri budaya di Kota Hanoi untuk periode 2021-2025, dengan arah hingga tahun 2030, dan visi hingga tahun 2045. Secara khusus, tugas mengembangkan sumber daya manusia berkualitas tinggi dan membangun generasi muda yang elegan, beradab, modern, dan terintegrasi di Hanoi diidentifikasi sebagai orientasi yang konsisten.
Pada babak penyisihan, yang berlangsung dari tanggal 5-7 Desember, panel juri memilih 24 tim untuk maju ke babak final. Tim-tim yang berkompetisi menunjukkan pemahaman yang cukup komprehensif tentang isu-isu yang dihadapi Hanoi saat ini, kemampuan untuk menganalisis dari berbagai perspektif, argumen yang beralasan, dan rasa tanggung jawab terhadap pembangunan kota.
![]() |
| Tim-tim menerima penghargaan di Kompetisi Pidato Publik 2025. (Foto: Panitia Penyelenggara) |
Menurut Panitia Penyelenggara, topik debat tahun ini bersifat terbuka, yang jelas mencerminkan keprihatinan kaum muda tentang isu-isu kontemporer. Kelompok topik tentang identitas dan warisan menawarkan banyak perspektif baru melalui konten seperti "Apakah ibu kota dalam lensa bias -15 detik menentukan 1.000 tahun peradaban?", "Benteng identitas", "Memperbarui warisan atau merusak budaya?", dan "Melestarikan jiwa Vietnam di tengah arus global".
Selain itu, isu integrasi dan bahasa asing dieksplorasi melalui topik "Bahasa Asing - Jembatan Menuju Integrasi" dan "Bahasa Inggris Membawa Warisan Hanoi ke Dunia." Bidang teknologi dan media digital dibahas melalui topik "Teknologi Menghubungkan Komunitas dan Budaya," "Etika Daring," dan "Generasi yang Terlalu Jenuh: Apa yang Kita 'Konsumsi' Secara Daring?". Banyak tim juga fokus pada analisis tanggung jawab sosial kaum muda melalui konten "Hidup Ramah Lingkungan," "Pemuda Melayani Masyarakat," dan "Menghargai Keragaman dan Perbedaan."
Berbicara pada babak final, Bapak Tran Tuan Anh, Direktur Pusat Kebudayaan dan Perpustakaan Hanoi, mengatakan bahwa kompetisi ini berkontribusi dalam mempromosikan peran kaum muda dalam mengusulkan solusi untuk masalah perkotaan, menyebarkan semangat inovasi dan kreativitas, serta secara bertahap membentuk kekuatan muda yang kompeten dan bertanggung jawab, siap mendampingi pembangunan ibu kota.
Di akhir kompetisi, Juara Pertama diraih oleh tim Tsunami. Tiga Juara Kedua diberikan kepada tim Capital City Elite, Diplawmacy, dan Three People. Panitia juga memberikan 4 Juara Ketiga, 16 Hadiah Hiburan, dan 10 Hadiah Tim Berprestasi kepada tim-tim yang berpartisipasi.
Pertama kali diselenggarakan pada tahun 2018, Kompetisi Pidato Publik telah terbukti efektif dalam menumbuhkan kepercayaan diri, pemikiran kritis, dan kemampuan ekspresif di kalangan pemuda Hanoi. Setelah kompetisi tahun ini, Panitia Penyelenggara akan melaksanakan serangkaian kegiatan lanjutan untuk menyebarkan nilai-nilai program dan membangun jaringan "Duta Pidato Publik" untuk mendukung kegiatan pemuda di masa mendatang.
Sumber: https://thoidai.com.vn/tuoi-tre-thu-do-the-hien-ban-linh-and-tu-duy-phan-bien-qua-cuoc-thi-hung-bien-2025-218372.html








Komentar (0)