(Dan Tri) - Pasukan pertahanan udara Rusia mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan serangan pesawat tak berawak Ukraina di ibu kota Moskow.
Pihak berwenang di lokasi mobil yang terbakar setelah serangan UAV Ukraina di Moskow pada tahun 2024 (Foto: AFP).
Pada dini hari tanggal 11 Maret, Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan bahwa unit pertahanan udara Rusia menembak jatuh sedikitnya 11 kendaraan udara tak berawak (UAV) Ukraina yang terbang menuju Moskow.
Wali Kota Sobyanin mengonfirmasi bahwa UAV tersebut ditembak jatuh di distrik Ramenskoye dan Domodedovo di wilayah Moskow. Kedua distrik tersebut terletak sekitar 40 hingga 50 km di selatan dan tenggara Kremlin.
"Berdasarkan informasi awal, tidak ada kerusakan atau korban luka," ujar Wali Kota Sobyanin dalam unggahan di aplikasi perpesanan Telegram.
Badan pengawas penerbangan Rusia mengatakan penerbangan ditangguhkan di bandara Zhukovo dan Domodedovo untuk memastikan keselamatan udara setelah adanya laporan serangan.
Ukraina menyatakan serangan udara di wilayah Rusia bertujuan menghancurkan infrastruktur utama yang mendukung Moskow dalam kampanye militernya . Serangan tersebut juga dilakukan sebagai respons atas serangan berulang Rusia terhadap target-target di Ukraina sejak konflik dimulai tiga tahun lalu.
UAV dianggap sebagai "kartu truf" tentara Ukraina, bersama dengan senjata modern yang disediakan oleh Barat. Karena AS dan sekutunya sejauh ini menolak mengizinkan Kiev menggunakan senjata bantuan untuk serangan jarak jauh terhadap Rusia, Ukraina berupaya mengembangkan UAV domestik untuk melakukan serangan semacam itu.
Serangan UAV Ukraina telah menargetkan depot senjata, fasilitas bahan bakar, dan target militer lainnya jauh di dalam wilayah Rusia. Sistem UAV, terutama UAV tipe pembom, telah terbukti sangat merusak bagi musuh.
Serangan terbaru oleh UAV Ukraina terjadi saat Presiden AS Donald Trump secara aktif mencari solusi untuk konflik Ukraina.
Para analis mengatakan Rusia memiliki keunggulan dalam potensi pembicaraan damai dengan Ukraina yang ditengahi oleh Presiden Trump.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia mendukung langkah-langkah diplomatik untuk menyelesaikan konflik Ukraina, tetapi dalam konteks saat ini, Moskow harus mempertahankan diri dengan operasi militer.
Rusia menyatakan tidak akan berkompromi, tidak akan menyerahkan wilayah yang telah dimenangkannya di Ukraina, menentang Barat mengerahkan pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina, dan menolak usulan gencatan senjata sementara yang menurut Moskow hanya dimaksudkan untuk "membeli waktu" guna memberi Kiev waktu untuk mempersenjatai kembali.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/the-gioi/uav-ukraine-tap-kich-moscow-la-chan-phong-khong-nga-ban-tra-20250311100809723.htm
Komentar (0)