Pada 29 Januari, Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto tiba di Ukraina untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat senior Ukraina, beberapa minggu setelah Budapest menolak tawaran Uni Eropa (UE) berupa paket bantuan senilai 50 miliar euro (54 miliar USD) untuk Kyiv.
| Dari kiri ke kanan: Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto, Kepala Staf Presiden Ukraina Andriy Yermak, dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memperingati para korban yang meninggal dalam konflik tersebut. (Sumber: Kantor Presiden Ukraina) |
Reuters melaporkan bahwa kunjungan tersebut berlangsung beberapa hari sebelum KTT Uni Eropa (UE) yang dijadwalkan pada 1 Februari, yang bertujuan untuk mencapai konsensus tentang paket bantuan keuangan yang telah tertunda karena penentangan dari Hungaria.
Menteri Luar Negeri Szijjarto mengadakan pembicaraan dengan timpalannya dari Ukraina Dmytro Kuleba dan Kepala Staf Presiden Andriy Yermak di kota Uzhhorod.
Di aplikasi pesan Telegram, kantor Presiden Ukraina memposting foto Szijjarto, Kuleba, dan Yermak dengan keterangan: "Dialog yang jujur dan konstruktif akan meningkatkan hubungan antar negara."
Ukraina telah menyatakan harapan bahwa 27 negara anggota Uni Eropa akan menyepakati paket bantuan empat tahun di KTT Brussels yang rencananya akan digunakan Kyiv untuk menutupi defisit anggarannya tahun ini, karena negara Eropa Timur itu masih terlibat dalam konflik dengan Rusia.
Sementara itu, Hongaria adalah satu-satunya negara anggota Uni Eropa yang tidak mendukung paket bantuan tersebut pada KTT Desember 2023.
Sumber






Komentar (0)