Konstipasi merupakan masalah kesehatan yang sangat umum, tetapi jika berlangsung lama, dapat berpotensi membahayakan kesehatan. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa konstipasi dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke secara signifikan, terutama bagi penderita tekanan darah tinggi.
Studi ini dipublikasikan di American Journal of Physiology-Heart and Circulatory Physiology . Para ilmuwan menganalisis data lebih dari 400.000 orang dari basis data Biobank Inggris untuk meneliti hubungan antara sembelit dan risiko penyakit kardiovaskular, menurut situs web kesehatan AS Healthline .
Sering sembelit dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan masalah kardiovaskular lainnya.
Setelah menganalisis data, tim ilmuwan menemukan bahwa sembelit dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan masalah kardiovaskular lainnya hingga 68%. Secara spesifik, orang yang mengalami sembelit 2,7 kali lebih mungkin mengalami gagal jantung, 2,4 kali lebih mungkin mengalami stroke, dan 1,6 kali lebih mungkin mengalami serangan jantung.
Para penulis studi yakin temuan baru ini dapat membantu mereka membuka jalan bagi pengobatan baru. Bahkan, sembelit yang sering terjadi dapat dianggap sebagai faktor peringatan risiko serangan jantung.
Cara mencegah dan mengobati sembelit
Konstipasi disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pola makan yang kurang serat, kurang minum air putih, terlalu banyak minum alkohol, efek samping obat, atau memiliki penyakit fisik tertentu. Untuk mencegah dan mengatasi konstipasi, seseorang perlu mengubah pola makan dan gaya hidup.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah minum banyak air. Makanan dan feses membutuhkan air agar mudah melewati usus. Dehidrasi menyebabkan feses di usus kurang lembap dan ini merupakan penyebab umum sembelit.
Hal penting lainnya untuk mencegah sembelit adalah mengonsumsi banyak serat. Untuk buang air besar yang lancar, Anda perlu mengonsumsi cukup serat. Buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan jamur merupakan sumber serat yang ideal untuk usus. Serat membuat feses lebih lunak dan lebih mudah melewati usus, sehingga mencegah sembelit. Para ahli menyarankan agar orang dewasa mengonsumsi sekitar 25 hingga 30 gram serat per hari.
Selain itu, orang-orang juga harus membatasi alkohol dan mengonsumsi makanan yang membantu merangsang pertumbuhan bakteri baik, seperti yogurt. Olahraga juga membantu mengurangi sembelit. Berolahraga setidaknya 30 menit sehari sudah cukup untuk merangsang kontraksi otot usus dan mengurangi sembelit, menurut Healthline.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/van-de-tieu-hoa-it-ngo-toi-lam-tang-nguy-co-dau-tim-dot-quy-185241103204917664.htm
Komentar (0)