Penyebab kram menstruasi
Menurut Dr. Nguyen Phoi Hien, Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Farmasi, Kota Ho Chi Minh - Cabang 3, dismenore adalah kondisi nyeri perut yang muncul selama menstruasi, yang dapat menyebar dari perut bagian bawah ke tulang dada, ke bawah paha atau ke seluruh perut.
Rasa sakitnya seringkali muncul secara berkala, terkadang hanya berupa rasa berat di perut bagian bawah. Beberapa wanita mungkin mengalami gejala lain seperti sakit kepala, nyeri payudara, atau kelelahan.
Menurut ilmu kedokteran modern, dismenorea dulunya diduga terjadi akibat rahim yang kurang berkembang, atau karena penyempitan lubang leher rahim sehingga darah haid sulit keluar, sehingga kontraksi rahim meningkat dan menimbulkan rasa nyeri.
Saat ini, penelitian menunjukkan bahwa selama menstruasi, sel-sel endotel nekrotik menghasilkan menotoksin yang menyebabkan kontraksi uterus dan vasokonstriksi, yang mengakibatkan hipoksia jaringan dan nyeri. Selain itu, kadar prostaglandin yang tinggi dalam endometrium dan darah menstruasi penderita dismenore juga berkontribusi dalam merangsang kontraksi uterus yang kuat, sehingga meningkatkan rasa nyeri.
Kram menstruasi terbagi menjadi dua jenis. Dismenore primer biasanya terjadi pada siklus pertama, terutama terkait dengan stres mental saat melihat darah menstruasi. Dismenore sekunder biasanya muncul kemudian, akibat penyebab patologis seperti peradangan, fibroid rahim, atau endometriosis.

Bagi banyak wanita, kram menstruasi menjadi mimpi buruk bulanan (Foto: Unsplash).
Sementara itu, menurut pengobatan tradisional, dismenore terjadi karena sirkulasi darah dan qi yang buruk, sehingga menyebabkan stagnasi di rahim. Penyebabnya bisa jadi karena masuknya udara dingin dan lembap saat tinggal di lingkungan yang dingin dan lembap, terlalu banyak mengonsumsi makanan dingin, stres mental, atau karena darah dan qi yang lemah.
Selain menggunakan obat-obatan untuk meredakan kram menstruasi, pengobatan tradisional juga menerapkan banyak metode non-obat seperti elektroakupunktur, akupunktur, penanaman benang, pijat dan moksibusi.
Gaya hidup sehat membantu mengurangi kram menstruasi
Menurut Dr. Hien, penyesuaian gaya hidup berperan penting dalam mengurangi rasa sakit dan mengatur menstruasi. Pasien sebaiknya melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga untuk membantu melancarkan sirkulasi darah dan mengurangi kontraksi rahim. Bersantai dengan meditasi, bernapas dalam, dan tidur yang cukup juga membantu mengurangi rasa sakit secara efektif.
Selain itu, mengompres perut bagian bawah dengan botol air panas, botol air panas, atau bantal pemanas merupakan cara sederhana untuk membantu otot-otot rahim rileks dan mengurangi kontraksi. Minum teh jahe hangat, teh kayu manis, teh kamomil, atau teh pepermin membantu relaksasi, mengurangi kontraksi, dan menghangatkan tubuh.
Memijat perut bagian bawah dengan lembut searah jarum jam menggunakan minyak hangat seperti minyak jahe, minyak kayu manis, atau minyak esensial lavender juga membantu melancarkan sirkulasi darah. Memijat daerah pinggang juga membantu meredakan nyeri karena area ini berhubungan dengan rahim.
Pola makan yang tepat membantu meningkatkan kesehatan selama menstruasi. Sebaiknya batasi makanan pedas, dingin, berminyak, permen, minuman berenergi, kopi, teh kental, dan daging olahan.
Sebaliknya, Anda harus menambahkan lebih banyak sayuran hijau seperti bayam, kangkung; buah-buahan seperti pisang, alpukat; makanan yang mengandung omega-3 seperti salmon, biji chia, kenari; dan kacang-kacangan yang kaya kalsium, magnesium, dan vitamin B6 untuk membantu mengurangi kejang dan meningkatkan suasana hati.
Selain itu, Anda sebaiknya meningkatkan asupan makanan kaya zat besi seperti daging sapi, ayam, makanan laut, kuning telur, kacang merah, wijen hitam, dan kismis untuk mengimbangi jumlah darah yang hilang selama menstruasi. Minum air hangat, alih-alih air dingin, membantu tubuh menjaga sirkulasi darah tetap stabil.
Mandi air hangat atau merendam kaki dengan garam dan jahe juga membantu tubuh rileks dan meredakan kram menstruasi. Wanita dapat merendam kaki setiap malam selama 15-20 menit, 3-5 hari sebelum menstruasi, selama menstruasi jika kondisi kesehatan memungkinkan, dan setelah menstruasi, sebaiknya lakukan ini 2-3 kali seminggu. Suhu air sebaiknya dijaga pada 38 hingga 42 derajat Celcius. Anda dapat menambahkan jahe segar yang dihaluskan, garam, dan beberapa tetes minyak esensial lavender atau pepermin untuk meningkatkan efek relaksasi.
Saat mandi seluruh tubuh, wanita sebaiknya menjaga suhu air sekitar 37-40 derajat Celsius dan tidak mandi terlalu lama untuk menghindari dehidrasi atau tekanan darah rendah.
Dr. Hien juga menekankan pentingnya memantau siklus menstruasi. Hal ini membantu perempuan secara proaktif merawat tubuh mereka, mengatur waktu istirahat dan olahraga yang tepat sebelum dan selama menstruasi.
Wanita juga harus menghindari bekerja berlebihan, begadang, mandi air dingin, berenang di air dingin atau melakukan olahraga intensitas tinggi selama hari-hari ini.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/vi-sao-nhieu-phu-nu-dau-bung-du-doi-khi-den-ky-kinh-nguyet-20251014104730516.htm
Komentar (0)