Cuaca dingin merupakan faktor risiko peningkatan pneumonia. Selain mematuhi pengobatan, penting untuk memperhatikan nutrisi guna meningkatkan daya tahan tubuh dalam mengendalikan penyakit, sehingga pasien dapat pulih dengan cepat.
Pneumonia dapat disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri. Pneumonia dapat menjadi serius jika tidak segera ditangani, terutama pada lansia, orang yang sakit parah, bayi, dan anak kecil.
1. Nutrisi yang ditingkatkan bermanfaat bagi penderita pneumonia
Nutrisi berkaitan dengan pneumonia, artinya pola makan pasien pneumonia perlu diperhatikan karena selama periode ini, tubuh membutuhkan sejumlah nutrisi yang bermanfaat untuk mencegah dan mengendalikan penyakit. Selain itu, nutrisi seimbang berperan penting dalam mendukung proses penyembuhan yang cepat, meminimalkan peradangan, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Para ahli gizi mengatakan tidak ada satu pun makanan atau diet khusus yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Nutrisi yang membantu sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik antara lain vitamin A, B6, B12, C, D, serta tembaga, folat, zat besi, selenium, dan seng.
Fokuslah untuk mendapatkan nutrisi ini dari pola makan sehat dan bervariasi yang mencakup buah dan sayur, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, daging, ikan, atau protein nabati seperti kacang-kacangan. Pilih makanan yang kaya vitamin A (sayuran berdaun hijau tua, tomat, wortel, labu, dll.); vitamin D (ikan, udang, telur, jamur, dll.); seng (daging, telur, dll.); omega 3 (ikan laut, susu, biji-bijian, dll.).
Pola makan seimbang, kaya akan makanan antiperadangan, membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Tubuh perlu menyerap nutrisi tertentu pada saat ini untuk menjaga kesehatan. Pola makan seimbang membantu penyembuhan alami, mengatur peradangan, dan meningkatkan kekebalan tubuh bagi semua orang, terutama bagi penderita penyakit, termasuk pneumonia.
Menurut Departemen Gizi, Rumah Sakit Anak Nasional, anak-anak dengan pneumonia rentan terhadap malnutrisi akibat berkurangnya asupan makanan akibat kehilangan nafsu makan, hidung tersumbat, kesulitan bernapas, muntah, demam, menangis, serta peningkatan konsumsi energi akibat demam, napas cepat, dan respons peradangan. Memastikan nutrisi yang cukup membantu anak-anak pulih dengan cepat dan juga mengejar pertumbuhan, sehingga mencegah infeksi ulang.
Untuk anak yang sakit, penting untuk memastikan kecukupan energi dan cairan. Berikan anak Anda makanan yang lebih lunak dan cair daripada biasanya untuk mengurangi batuk dan muntah. Bagi makanan menjadi porsi yang lebih kecil dan berikan anak Anda lebih sering. Untuk anak yang disusui, lanjutkan menyusui. Jika anak Anda kesulitan menyusui karena hidung tersumbat, pilek, batuk, napas cepat, dll., Anda dapat memerah ASI dan menyuapinya dengan sendok.
2. Makanan yang harus dimakan saat Anda menderita pneumonia
Pasien perlu mengonsumsi obat sesuai resep dokter dan menjalani pola makan seimbang dan sehat untuk mengatasi pneumonia. Salah satu cara paling efektif untuk mengendalikan dan memulihkan kondisi pasien pneumonia adalah dengan menerapkan pola makan yang tepat.
Pasien dapat meningkatkan pemulihan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka dengan berfokus pada diet seimbang yang penuh dengan buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, lemak sehat, dan protein; menghindari makanan yang dapat memperburuk gejala.
Mikrobioma usus yang sehat juga berkaitan dengan perannya dalam sistem kekebalan tubuh. Cara terbaik untuk mencapainya adalah dengan mengonsumsi beragam makanan nabati berserat tinggi, seperti buah dan sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, buncis, dan lentil. Makanan fermentasi, seperti yogurt tawar atau kefir, juga dapat bermanfaat.
Yogurt menyediakan bakteri bermanfaat bagi kesehatan.
Beberapa makanan di bawah ini yang sebaiknya dikonsumsi pasien:
Makanan kaya protein: Pertumbuhan dan perbaikan jaringan bergantung pada protein. Kacang-kacangan, lentil, kacang-kacangan, produk susu, ikan, unggas, dan daging tanpa lemak merupakan sumber protein yang baik. Konsumsilah makanan yang kaya antioksidan dan vitamin untuk membantu memperbaiki jaringan paru-paru yang rusak.
Buah dan Sayuran: Sayuran berdaun hijau seperti kangkung, bayam, dan selada membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sayuran hijau tua ini kaya akan mineral. Bit juga membantu meningkatkan fungsi paru-paru. Mengonsumsi buah jeruk juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Buah jeruk dan sayuran hijau bermanfaat dalam mempercepat pemulihan. Kaya akan antioksidan dalam makanan yang mengandung jeruk membantu melindungi tubuh dari mikroorganisme penyebab infeksi.
Biji-bijian utuh: Oat, beras merah, dan produk gandum utuh sangat baik dikonsumsi saat Anda menderita pneumonia, karena menyediakan nutrisi dan energi penting untuk mendukung proses penyembuhan tubuh Anda. Biji-bijian utuh kaya akan serat, yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan menyehatkan saluran pencernaan.
Madu: Madu bermanfaat bagi penderita pneumonia, meredakan gejala pilek, batuk, dan sakit tenggorokan yang tidak nyaman. Madu dapat dicampur dengan air hangat atau ditambahkan beberapa tetes lemon.
Jahe: Dengan sifat antibakteri dan anti-inflamasinya, jahe dapat membantu melawan bakteri penyebab pneumonia. Jahe membantu meredakan nyeri dada akibat infeksi. Teh jahe merupakan minuman yang baik untuk penderita pneumonia.
Kunyit: Kunyit bertindak sebagai agen mukolitik yang membantu mengeluarkan lendir dan dahak dari saluran bronkial, sehingga memudahkan pernapasan. Kunyit juga memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu mengurangi rasa tidak nyaman di dada.
Yogurt: Yogurt mengandung mikroorganisme bermanfaat yang bermanfaat bagi tubuh. Kandungan probiotiknya menghambat pertumbuhan bakteri penyebab pneumonia. Yogurt sebaiknya disertakan dalam menu makanan untuk penderita pneumonia karena membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Hidrasi: Bagi penderita pneumonia, menjaga hidrasi sangatlah penting. Minum cairan membantu mengencerkan lendir, memperlancar pengeluaran lendir, dan menjaga kelembapan sistem pernapasan. Pilihan yang baik antara lain teh herbal, kaldu, sup, dan air putih.
Batasi makanan yang digoreng.
3. Makanan yang harus dihindari saat Anda menderita pneumonia
Penderita pneumonia mungkin mengalami gejala yang lebih parah atau pemulihan yang lebih lambat jika mereka mengikuti diet tertentu. Makanan berikut harus dihindari saat Anda menderita pneumonia:
Makanan asin: Penderita penyakit paru-paru mungkin mengalami kesulitan bernapas karena retensi natrium. Kurangi penggunaan bumbu asin dan pastikan makanan Anda tidak mengandung lebih dari 300 mg garam. Ini akan membantu Anda mengurangi asupan natrium.
Makanan dan minuman manis: Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat memperburuk peradangan dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hindari minuman manis seperti soda, jus buah manis, permen, dan kue kering.
Makanan olahan: Makanan tinggi lemak trans, pengawet, dan zat aditif buatan dapat membahayakan kesehatan Anda secara keseluruhan dan menghambat pemulihan. Hindari makanan cepat saji, camilan kemasan, dan daging olahan seperti hot dog.
Produk susu: Susu dapat mengentalkan lendir, sehingga sulit bernapas, meskipun beberapa orang mungkin tidak mengalami masalah dengan susu dan produk susu. Produk susu harus dibatasi atau dihindari jika dapat memperparah produksi lendir.
Makanan yang digoreng dan berlemak: Makanan ini sulit dicerna, sehingga meningkatkan risiko peradangan lebih lanjut. Hindari makanan yang digoreng, daging berlemak, dan makanan tinggi lemak jenuh.
Alkohol dan kafein: Keduanya dapat menyebabkan dehidrasi, yang berbahaya bagi penderita pneumonia. Selain itu, alkohol dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan terlalu banyak kafein dapat menyebabkan kegelisahan dan peningkatan detak jantung, yang dapat berbahaya bagi penderita pneumonia.
Kualitas dan kecepatan pemulihan dari pneumonia dapat ditingkatkan secara signifikan dengan mengembangkan pola makan yang menggabungkan pola makan sehat dan menghindari pola makan yang tidak sehat.
Rekomendasi dari Dr. Nguyen Trong Hung, Institut Gizi Nasional, tentang pola makan yang baik untuk sistem pernapasan selama musim dingin:
Nutrisi berperan sangat penting dalam mencegah penyakit pernapasan. Mengonsumsi nutrisi yang cukup akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan memastikan tubuh memiliki energi untuk melawan dinginnya lingkungan. Kita perlu mengikuti prinsip mengonsumsi 4 kelompok zat: pati, protein, lemak, serta sayuran hijau dan buah-buahan matang.
[iklan_2]
Source: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/viem-phoi-gia-tang-mua-lanh-nen-an-va-nen-tranh-nhung-thuc-pham-nao-172241215182044413.htm






Komentar (0)