Untuk mengatasi kekurangan perawat yang berkualifikasi di panti jompo, Tiongkok telah mengadopsi teknologi, dengan menambahkan lebih banyak perangkat pintar untuk meringankan beban perawat.
Perangkat teknologi membantu memindahkan lansia dari kursi ke tempat tidur dengan aman di Tiongkok. (Sumber: China Daily) |
Banyak panti jompo di Tiongkok kesulitan merekrut perawat yang berkualifikasi untuk merawat pasien lanjut usia, sebagian besarnya disebabkan oleh kurangnya minat terhadap pekerjaan berat tersebut.
Sejak awal tahun ini, banyak perangkat pintar telah diterapkan, sebagian mengurangi beban perawat serta memecahkan kekurangan sumber daya manusia di negara yang menua dengan cepat.
Di Nyingchi, panti jompo yang didanai pemerintah di Daerah Otonomi Tibet, menyediakan gelang digital kepada 32 dari 98 pasien lanjut usianya dan meningkatkan kualitas kasur biasa menjadi kasur pintar untuk 10 orang lanjut usia yang membutuhkan perawatan khusus.
Perangkat ini dirancang untuk mengirimkan peringatan kepada pengasuh melalui ponsel pintar ketika tiba saatnya membantu lansia dengan pengobatan atau layanan lainnya. Perangkat ini juga akan mengirimkan peringatan kepada pengasuh jika pasien memiliki tanda-tanda vital yang tidak normal, seperti detak jantung dan kadar oksigen darah, sehingga bantuan darurat dapat diberikan.
Teknologi pintar di fasilitas perawatan lansia juga membantu mengurangi risiko kebakaran dan mencegah kelalaian pasien. Sensor yang dipasang di setiap kamar dapat dengan cepat memicu alarm jika terjadi kebakaran. Selain itu, administrator akan menerima peringatan jika lansia di tempat tidur tidak diubah posisinya.
Wilayah lain di Tiongkok juga beralih ke teknologi pintar untuk meningkatkan kualitas perawatan bagi populasi lansia yang terus bertambah pesat. Di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, sebuah kantin komunitas dilengkapi dengan perangkat di pintu masuknya yang dapat menilai status kesehatan para lansia dan memberikan rekomendasi diet.
Demikian pula di Qingdao, Provinsi Shandong, pemerintah mendanai pemasangan tempat tidur pintar di rumah-rumah lansia yang tinggal sendiri. Tempat tidur ini dapat memberi tahu petugas komunitas jika penggunanya tidak ada dalam waktu lama, menandakan risiko terjatuh atau keadaan darurat lainnya.
Data resmi menunjukkan bahwa Tiongkok memiliki hampir 300 juta warga berusia 60 tahun ke atas. Populasi lansia tumbuh secara signifikan karena sejumlah faktor, termasuk harapan hidup yang lebih panjang dan penurunan angka kelahiran. Menurut Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, sekitar 30% populasi negara itu akan berusia di atas 60 tahun pada tahun 2050, sehingga menciptakan permintaan yang sangat besar akan tenaga pengasuh.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/vien-duong-lao-trung-quoc-ung-dung-cong-nghe-de-cham-soc-nguoi-gia-289971.html
Komentar (0)