Ini adalah pertama kalinya Vietnam menjadi tuan rumah acara internasional tentang pertanian organik, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pertanian Organik Vietnam (VOAA) bekerja sama dengan Federasi Organik Asia (IFOAM-Organics Asia), di bawah arahan Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup .
Dengan tema "Organik untuk Masa Depan yang Lebih Baik", konferensi ini berfokus pada tiga bidang utama: kebijakan, pasar, dan praktik produksi organik. Sesi diskusi akan membahas pengalaman dalam membangun mekanisme insentif, memperluas pasar, memastikan transparansi dalam rantai pasok, dan menyebarluaskan praktik terbaik dalam produksi, mulai dari tanaman pangan, peternakan, akuakultur hingga konservasi tanah, air, dan keanekaragaman hayati.
| Dr. Ha Phuc Mich, Ketua Asosiasi Pertanian Organik Vietnam. (Foto: Surat Kabar Pemerintah) |
Dr. Ha Phuc Mich, Ketua Asosiasi Pertanian Organik Vietnam, mengatakan: "Vietnam telah mengidentifikasi perkembangan pertanian organik sebagai tren yang tak terelakkan. Namun, ini baru tahap awal dan kami masih memiliki banyak hal untuk dipelajari dan dipertukarkan dengan rekan-rekan internasional. OAC 2025 akan menjadi kesempatan penting untuk terhubung, meningkatkan kapasitas, dan mendorong pengembangan pertanian organik yang lebih kuat." Beliau juga menekankan bahwa meskipun pertanian organik di Vietnam telah menyebar luas, perkembangannya masih dalam tahap awal.
Bapak Mathew John, Presiden IFOAM-Organics Asia, menegaskan: "Kesadaran konsumen akan manfaat lingkungan dan kesehatan dari pertanian organik semakin meningkat, terutama dalam konteks perubahan iklim yang parah." Bapak John berharap konferensi ini akan memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang perkembangan pertanian organik di Vietnam. Di saat yang sama, ini juga merupakan kesempatan untuk menemukan cara kerja sama dalam membawa produk lokal ke pasar Asia dan global. IFOAM-Organics Asia akan berperan dalam menghubungkan produk organik para anggotanya.
Wakil Ketua Komite Rakyat Provinsi Ninh Binh, Tran Anh Dung, menyampaikan: "Menjadi tuan rumah Konferensi Organik Asia ke-8 merupakan kehormatan besar bagi Ninh Binh." Bapak Dung menekankan bahwa ini adalah acara internasional pertama tentang pertanian organik yang diselenggarakan di Vietnam, menandai langkah maju yang penting dalam integrasi. Ini juga merupakan kesempatan bagi Ninh Binh untuk mempromosikan citra ibu kota kuno ini, dengan banyak warisan budaya dan alam serta potensi pengembangan pertanian organik hijau yang dipadukan dengan pariwisata berkelanjutan.
| Para delegasi mengambil foto kenang-kenangan. (Foto: Surat Kabar Ekonomi Lingkungan) |
Bapak Dung mengatakan bahwa perubahan iklim secara langsung mengancam ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, pertanian organik bukan hanya tren, tetapi juga solusi strategis untuk pembangunan berkelanjutan. Pada akhir tahun 2024, seluruh Provinsi Ninh Binh akan memiliki 26 hektar tanaman obat berharga bersertifikat organik, lebih dari 5.000 hektar lahan padi, dan 700 hektar sayuran yang diproduksi secara organik. Selain itu, 1.689 hektar lahan kerang telah meraih sertifikasi internasional ASC, menjadikan Ninh Binh sebagai daerah penghasil produk makanan laut organik untuk ekspor.
Konferensi ini dihadiri oleh delegasi dari Tiongkok, Sikkim (India), Bhutan, Filipina, dan Jepang yang berbagi pengalaman mereka tentang kebijakan dan model pertanian organik lokal yang sukses. Pengalaman ini diharapkan dapat memberikan saran praktis bagi Vietnam dalam meningkatkan kebijakan, mengembangkan pasar, dan merespons perubahan iklim.
Sumber: https://thoidai.com.vn/viet-nam-dang-cai-hoi-nghi-huu-co-chau-a-co-hoi-vang-cho-nong-nghiep-xanh-216383.html






Komentar (0)