| Vietnam meminta Myanmar untuk menjamin keamanan dan memfasilitasi evakuasi warganya dari daerah berbahaya. Sekitar 700 warga Vietnam di Myanmar masih dalam keadaan aman. |
Pada tanggal 29 Mei, di New York, Amerika Serikat, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan pertemuan format Arria mengenai situasi di Myanmar, yang dihadiri oleh perwakilan dari banyak negara anggota PBB, termasuk seluruh 15 anggota Dewan Keamanan dan 10 negara ASEAN.
Dalam pertemuan tersebut, sebagian besar negara menyatakan keprihatinan mendalam tentang meningkatnya konflik di Myanmar, yang telah mengakibatkan hilangnya banyak nyawa warga sipil dan memaksa banyak orang untuk meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan.
Negara-negara menekankan perlunya gencatan senjata yang mendesak, penghentian kekerasan, perlindungan warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak, serta memastikan bantuan kemanusiaan tepat waktu bagi masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Penasihat Nguyen Hoang Nguyen, Wakil Kepala Misi Tetap Vietnam untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, menekankan bahwa setiap solusi untuk situasi di Myanmar harus memastikan penghormatan terhadap kemerdekaan, kedaulatan , integritas wilayah, dan penentuan nasib sendiri rakyat Myanmar; dengan prioritas utama saat ini adalah untuk mempromosikan gencatan senjata nasional di antara semua pihak terkait dan mencegah bencana kemanusiaan.
| Menteri Penasihat Nguyen Hoang Nguyen, Wakil Kepala Misi Tetap Vietnam untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyampaikan pidato pada pertemuan tersebut. |
Ini adalah langkah-langkah yang diperlukan dan mendesak untuk membangun kepercayaan dan dialog yang tulus di antara para pemangku kepentingan, menuju pencapaian solusi berkelanjutan untuk masalah Myanmar.
Perwakilan Vietnam menegaskan bahwa Konsensus Lima Poin tetap menjadi kerangka kerja yang paling mendasar dan tepat untuk menyelesaikan masalah Myanmar, dengan ASEAN terus memainkan peran sentral, bersama dengan upaya dan kontribusi dari setiap anggota, termasuk Vietnam. Perserikatan Bangsa-Bangsa perlu mendukung ASEAN dalam proses ini, berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pencapaian perdamaian abadi yang diinginkan dan layak diterima oleh rakyat Myanmar.
Pada kesempatan ini, Vietnam menyambut baik penunjukan Ibu Julie Bishop sebagai Utusan Khusus untuk Myanmar oleh Sekretaris Jenderal PBB, dan berharap beliau akan bekerja sama secara erat dengan Utusan Khusus Ketua ASEAN untuk mendorong penyelesaian krisis yang terjadi di Myanmar melalui dialog dan saling pengertian.
Sumber: https://congthuong.vn/viet-nam-dong-thuan-thuc-day-giai-phap-hoa-binh-va-ben-vung-cho-van-de-myanmar-323423.html






Komentar (0)