Vietnam meningkatkan impor kayu manis dari Indonesia dan China.

Menurut statistik dari Asosiasi Lada Vietnam (VPA), Vietnam mengimpor 443 ton kayu manis pada bulan Mei, senilai $1 juta, meningkat 18,8% dibandingkan bulan sebelumnya.

Dari segi struktur pasar, Asia merupakan pasar impor kayu manis terbesar bagi Vietnam. Indonesia dan China adalah pemasok kayu manis utama ke Vietnam, masing-masing dengan volume 308 ton dan 96 ton.

Pada Mei 2024, Vietnam mengimpor kayu manis terutama dari Indonesia dan China, dengan volume masing-masing mencapai 308 ton dan 96 ton.

Dalam lima bulan pertama tahun ini, Vietnam mengimpor 2.452 ton kayu manis senilai 5,7 juta USD, mengalami penurunan sebesar 75,2% dan 77,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Yang perlu diperhatikan, Tiongkok telah naik menjadi pemasok utama bagi Vietnam, dengan menyumbang 45,8% dari total impor.

Sebaliknya, Vietnam mengekspor 33.528 ton kayu manis dengan total nilai lebih dari 96 juta USD, sedikit menurun sebesar 1,1% dalam volume dan menurun sebesar 4,4% dalam nilai dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Di Vietnam, kayu manis tersebar di sebagian besar wilayah negara. Namun, empat daerah penghasil kayu manis utama adalah Yen Bai , Quang Ninh, Thanh Hoa - Nghe An, dan Quang Nam - Quang Ngai. Selain itu, setiap daerah mungkin memiliki nama yang berbeda untuk kayu manis, seperti kayu manis Yen Bai, kayu manis Quy, kayu manis Quang, atau kayu manis May (dialek Tay)... Cadangan kulit kayu manis di Vietnam diperkirakan sekitar 900.000 - 1.200.000 ton, dengan panen rata-rata 70.000 - 80.000 ton per tahun. Vietnam juga merupakan pengekspor kayu manis nomor satu di dunia, dengan pendapatan ekspor melebihi US$292 juta pada tahun 2022.

Menurut Asosiasi Lada dan Rempah Vietnam, kayu manis terutama ditanam di Vietnam, Cina, Indonesia (varietas Casia), Madagaskar, dan Sri Lanka (varietas Ceylon). Budidaya kayu manis saat ini menjadi mata pencaharian bagi ratusan ribu rumah tangga etnis minoritas di provinsi-provinsi terpencil, dan berkontribusi pada pembangunan sosial -ekonomi banyak daerah.

Kayu manis memiliki banyak kegunaan dalam produksi dan kehidupan sehari-hari, seperti digunakan sebagai bumbu, penyedap rasa, obat-obatan, dalam pengolahan makanan, untuk beternak hewan dan unggas, atau sebagai pupuk…

Vietnam memiliki beragam tanaman obat, banyak di antaranya berharga dan langka. Namun, tanaman-tanaman ini belum menjadi komoditas ekspor bernilai tinggi. Alasan utamanya adalah kurangnya rencana komprehensif untuk pengembangan tanaman obat di Vietnam, yang sebagian besar bersifat spontan. Selain itu, tidak adanya pasar yang jelas telah menyebabkan terus berlanjutnya kerusakan tanaman-tanaman ini karena hasil panen yang tidak terjual.

Para ahli mengatakan bahwa untuk meningkatkan peluang dan memfasilitasi ekspor kayu manis, adas bintang, dan tanaman obat Vietnam ke pasar internasional, lima isu utama perlu ditangani: mempromosikan penelitian dan pengembangan produk, melestarikan gen dan varietas tanaman obat yang langka dan berharga; melatih sumber daya manusia; memperkuat usaha patungan dan kemitraan untuk mengembangkan pasar ekspor; membangun merek untuk produk obat Vietnam dan industri tanaman obat; mengembangkan layanan logistik; dan merencanakan area bahan baku berskala besar untuk menciptakan hasil komersial yang cukup untuk ekspor.

Sumber: https://congthuong.vn/viet-nam-tang-cuong-nhap-khau-que-tu-thi-truong-indonesia-va-trung-quoc-330564.html