Meskipun kesehatannya telah stabil, pria pengirim barang itu masih dihantui oleh kejadian tersebut dan khawatir harus menghadapi keluarga pengemudi. Istrinya bercerita tentang hari-hari yang menyakitkan dan sulit yang dialami keluarganya selama masa itu.
Shipper pria masih bermimpi dipukuli saat tidur
Terkait dengan insiden seorang pria pengirim barang yang dipukuli oleh pengemudi Lexus di Hanoi , pada tanggal 18 Februari, Ibu Nguyen Thi L. (29 tahun, istri dari Bapak Nguyen Xuan Hung - pria pengirim barang yang dipukuli) berbagi tentang kesehatan suaminya dan apa yang terjadi setelah insiden tersebut.
Ibu L. mengatakan bahwa kesehatan suaminya kini lebih stabil. Ia telah keluar dari rumah sakit pada malam tanggal 17 Februari. Namun, ia masih mengalami sakit kepala, pusing, dan tidak bisa berjalan sendiri. Semangatnya belum pulih sepenuhnya, dan ia masih dihantui oleh kejadian-kejadian setelah pemukulan tersebut.
Istri Tn. Hung mengatakan bahwa beberapa hari terakhir, seseorang yang mengaku sebagai orang tua pengemudi Lexus datang ke rumah sakit untuk menjenguk suaminya. Namun, setelah diselidiki, ia menemukan bahwa mereka bukan kerabat pengemudi. Karena khawatir akan keselamatan suaminya, Ny. L. memutuskan untuk meminta izin rumah sakit agar suaminya dapat pulang dan menjalani perawatan lebih lanjut. "Keluarga saya telah menyerahkan seluruh kasus ini kepada pengacara," ungkapnya.
Berbicara tentang perawatan suaminya, Ibu L. tak dapat menyembunyikan kesedihannya. Selama hari-hari pertama dirawat di rumah sakit, rasa sakit akibat memar di wajah dan dada suaminya membuat Tn. Hung tidak bisa tidur.
"Melihat suami saya kesakitan, saya tidak tahu harus berbuat apa selain menghibur dan merawatnya. Akhir-akhir ini, dia bisa tidur sebentar, tetapi dia sering bicara omong kosong dan bermimpi dipukuli," ungkap Ibu L.
Pak Hung bercerita: "Setiap kali saya tertidur, saya bermimpi dipukuli dan terbangun dengan panik. Terkadang istri saya bahkan membangunkan saya dan saya terkejut dan takut."
Meskipun kesehatannya kurang baik, Pak Hung berharap dapat melanjutkan pekerjaan pengantarannya di toko roti setelah pulih. Ia masih khawatir harus bertemu dengan keluarga pengemudi Lexus tersebut.
Situasi sulit bagi pengirim pria
Ibu L. mengatakan bahwa sebelum kecelakaan, suaminya adalah pria yang sehat dan bekerja sebagai tukang kayu. Namun, pada tahun 2018, dalam sebuah kecelakaan kerja di bengkel pertukangan di kota asalnya, Tn. Hung kehilangan tangan kirinya. Setelah kecelakaan itu, ia tidak dapat melakukan pekerjaan berat dan tidak ada pekerjaan yang cocok di kota asalnya. Ia memutuskan untuk pergi ke Hanoi untuk mencari pekerjaan.
Setibanya di ibu kota, Tuan Hung melamar pekerjaan di banyak tempat tetapi ditolak. Akhirnya, ia diterima bekerja di sebuah toko roti. Di sana, pemiliknya memahami situasi keluarganya dan merasa kasihan padanya, lalu mempekerjakannya sebagai pengantar barang.
Ibu L. bercerita bahwa berkat pekerjaan ini, kehidupan keluarganya menjadi lebih mudah. Sebelumnya, keluarga hanya mengandalkan penghasilannya. Berkat penghasilan tambahan dari Bapak Hung, kehidupan mereka perlahan menjadi lebih stabil. "Suami saya dan saya menjalani kehidupan yang damai sampai kejadian memilukan ini terjadi," ujar Ibu L. dengan sedih.
Ibu L. tak dapat menyembunyikan keterkejutan dan kemarahannya ketika mendengar suaminya diserang. "Dia orang yang lembut, tidak pernah menyusahkan siapa pun. Dia selalu berhati-hati dan bijaksana, bahkan memarkir sepeda istrinya sendiri agar tidak mengganggu orang lain. Namun, hanya karena lupa membayar tagihan sekali, dia dipukuli sampai harus dirawat di rumah sakit."
Ketika ditanya tentang rencana masa depannya, Ibu L. mengatakan bahwa keluarganya masih memiliki banyak kekhawatiran. Meskipun kesehatan suaminya telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, trauma psikologis masih menghantuinya. Semoga ia segera pulih agar dapat terus bekerja dan mempertahankan kehidupan yang stabil bagi keluarganya.
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/vu-tai-xe-lexus-danh-shipper-nan-nhan-ngu-thuong-hay-noi-sang-bi-danh-2372529.html
Komentar (0)