
Aur adalah desa terpencil yang terletak di tengah pegunungan Truong Son yang megah. Desa ini saat ini memiliki 23 rumah tangga dengan hampir 100 jiwa, sebagian besar merupakan suku Co Tu. Tidak ada jalan yang nyaman, tidak ada sinyal telepon, dan kehidupan mereka bergantung pada pertanian tebang-bakar, peternakan, dan perlindungan hutan. Meskipun menghadapi banyak kesulitan, mereka tetap bertahan di lahan, di hutan, dan melestarikan budaya tradisional leluhur mereka.
Bapak Ating Del, Kepala Desa Aur, menyampaikan bahwa meskipun kehidupan masih penuh dengan kesulitan, warga desa tetap bersatu, saling membantu, mendidik anak-anak mereka untuk melestarikan identitas budaya tradisional desa serta menjaga lingkungan tempat tinggal masyarakat.
Karena keunikannya itu, Desa Aur menjadi "tempat bertemunya" para relawan dari seluruh pelosok negeri yang belum pernah bertemu satu sama lain, namun memiliki pandangan hidup yang sama: mencintai alam, menjaga lingkungan, dan berbagi dengan masyarakat.
Untuk mencapai Desa Aur, truk yang mengangkut ratusan bibit nangka, mangga, jambu biji, belimbing, kelapa, durian, dan sejumlah tanaman berkayu lainnya, beserta karung-karung berisi ikan tenggiri dan ikan teri kering, harus bersusah payah menyeberangi sungai yang dalam dan berbatu.
Ketika mobil berhenti di tepi hutan, penduduk desa Aur sudah menunggu, membawa karung-karung berisi bibit tanaman dan makanan melintasi hutan untuk kembali ke desa mereka. Setelah melintasi jalan hutan sepanjang 9 km dan berjalan kaki selama 5 jam, rombongan akhirnya tiba di desa kecil yang terletak di ketinggian lebih dari 1.000 m di atas permukaan laut.
Dari proyek “A Little VietNam”, anak-anak muda yang antusias tidak hanya memberikan hadiah, tetapi juga pergi bersama orang-orang menyeberangi sungai, mendaki bukit menuju ladang, dan memberi mereka petunjuk tentang cara menanam dan merawat pohon buah secara efektif.
Bapak Vo Minh Tan, pendiri proyek ini, mengatakan: "Tahun ini kami akan membagikan 2-3 bibit pohon kepada masyarakat. Semua orang juga akan kembali dan menanam pohon bersama, sambil memberikan pengarahan tentang cara merawatnya. Saya yakin pohon buah-buahan dan tanaman berkayu akan membantu masyarakat memiliki kehidupan yang lebih berkelanjutan di masa depan. Dalam beberapa tahun ke depan, tunas-tunas hijau ini akan menghasilkan buah yang manis, membantu masyarakat meningkatkan pendapatan mereka, dan yang terpenting, memberi mereka lebih banyak kepercayaan diri untuk tetap tinggal di pegunungan dan hutan."
Perjalanan ini tidak hanya membawa kebutuhan pokok menjelang musim hujan, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang pelestarian lingkungan, menyebarkan gaya hidup hijau kepada komunitas muda. Pohon nangka, mangga, dan jambu biji yang ditanam hari ini tidak hanya akan memberikan keteduhan dan buah yang manis, tetapi dalam jangka panjang akan membantu menstabilkan tanah, menahan air, memperbaiki ekologi, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Bibit yang diberikan hari ini tidak hanya tumbuh subur di tanah Desa Aur, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab kaum muda dalam melestarikan dan melindungi lingkungan, serta berbagi kasih sayang dengan masyarakat dataran tinggi.
Sumber: https://baodanang.vn/vun-mam-xanh-cho-tuong-lai-o-lang-aur-3299940.html
Komentar (0)