Menurut Carscoops, baru-baru ini telah terjadi 13 kasus kebakaran yang melibatkan Jeep Wrangler 4xe dan Grand Cherokee 4xe. Menariknya, semua kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut tidak bergerak, banyak di antaranya terparkir di garasi. Insiden ini telah menimbulkan kekhawatiran besar mengenai keselamatan dan memaksa Jeep untuk mengeluarkan pemberitahuan darurat.
Jeep Wrangler Rubicon 4xe
Wrangler 4xe dan Grand Cherokee 4xe adalah dua mobil hibrida plug-in terlaris di AS, kelompok kendaraan yang digemari banyak pelanggan karena efisiensi bahan bakar dan performanya yang bertenaga. Namun, kebakaran baru-baru ini telah menyebabkan merek Jeep menghadapi krisis keselamatan yang serius.
Menghadapi situasi di atas, perusahaan induk Jeep, Stellantis, segera mengeluarkan peringatan bahaya. Mereka meminta pengguna untuk tidak memarkir kendaraan mereka di dekat area pemukiman atau lokasi konstruksi untuk menghindari risiko kebakaran atau ledakan. Khususnya, pengguna diimbau untuk tidak mengisi daya mobil melalui colokan listrik, melainkan menggunakan Wrangler 4xe dan Grand Cherokee 4xe sebagai kendaraan bermesin pembakaran internal biasa.
Penarikan ini memengaruhi total 154.032 kendaraan di seluruh dunia, termasuk semua model Wrangler 4xe yang diproduksi dari tahun 2020 hingga 2024 dan Grand Cherokee 4xe dari tahun 2022 hingga 2024. Namun, menurut statistik Jeep, hanya sekitar 5% dari total kendaraan yang ditarik ditemukan memiliki cacat.
Jeep Grand Cherokee 4xe
Selain pasar AS, penarikan ini juga memengaruhi 14.038 kendaraan di Kanada, 673 di Meksiko, dan 25.502 kendaraan di negara-negara lain di seluruh dunia . Namun, Jeep belum memberikan informasi detail mengenai penyebab spesifik kebakaran tersebut. Perwakilan perusahaan mobil Amerika tersebut mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki dengan segera dan berjanji akan segera mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kesalahan tersebut demi memastikan keselamatan pengguna.
Insiden terkait kebakaran bukanlah hal baru bagi kendaraan listrik dan hibrida. Banyak produsen mobil di seluruh dunia pernah menghadapi insiden serupa sebelumnya, terutama ketika teknologi baterai dan sistem kelistrikan kendaraan masih dalam tahap pengembangan.
Namun, insiden ini sekali lagi menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan PHEV dan kendaraan listrik ketika produsen mobil besar seperti Jeep belum menemukan solusi yang lengkap.
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/xe-khong-chay-van-phat-chay-jeep-phat-lenh-trieu-hoi-toan-cau-post314806.html
Komentar (0)