Pada tanggal 30 Oktober, Jenderal Zhang Youxia, Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Tiongkok, menyatakan bahwa Beijing akan terus mendukung solusi politik untuk konflik Rusia-Ukraina.
| Pasukan Ukraina membersihkan ranjau di daerah dekat kota Kharkiv di tengah konflik dengan Rusia, Oktober 2023. (Sumber: EPA) |
Pernyataan di atas disampaikan oleh Bapak Zhang Youxia pada Forum Xiangshan ke-10 di Beijing.
Dia berkata: "Kami mempertahankan pandangan objektif dan adil terhadap krisis Ukraina dan mendukung solusi politik untuk konflik ini."
Selain sejumlah akademisi dan diplomat, Forum Xiangshan dihadiri oleh delegasi resmi dari lebih dari 90 negara, termasuk Inggris, Iran, Rusia, Arab Saudi, dan AS. Hampir sepertiga dari delegasi yang berpartisipasi dipimpin oleh menteri pertahanan atau kepala staf. "Keamanan bersama, perdamaian abadi" adalah tema utama forum tersebut.
Para peserta acara ini akan memiliki kesempatan untuk merenungkan dan bertukar pandangan tentang isu-isu keamanan paling mendesak di kawasan ini dan secara global, dengan fokus utama pada Asia, Timur Tengah, dan Eropa. Mereka juga akan membahas isu-isu terkait kecerdasan buatan dan risiko nuklir.
Terkait situasi konflik, pada hari yang sama, 30 Oktober, tentara Ukraina mengumumkan bahwa mereka telah "berhasil menyerang" sebagian dari sistem pertahanan udara Rusia di Semenanjung Krimea tadi malam.
Di media sosial, unit informasi strategis militer Ukraina menyatakan: "Angkatan bersenjata (Kyiv) berhasil menyerang target pertahanan udara strategis di pantai barat Semenanjung Krimea."
Mengenai krisis di negara Eropa Timur tersebut, dalam tulisannya untuk The Kyiv Independent , pakar Ukraina dan pensiunan Kolonel Sergei Kivlyuk menyatakan bahwa Kyiv telah menghentikan serangan balasan di tiga arah.
Oleh karena itu, Angkatan Bersenjata Ukraina (VSU) telah menghentikan serangan balasan mereka ke arah Laut Azov, dan selanjutnya akan menghentikannya ke arah Kupyansky dan Avdeevsky.
Alasan utamanya adalah kekurangan tenaga kerja, kendaraan lapis baja, dan amunisi yang "sangat besar", serta kurangnya pesawat tempur yang diperlukan untuk melakukan operasi ofensif.
Sehari sebelumnya, dilaporkan bahwa Panglima Tertinggi VSU, Jenderal Valerii Zaluzhny, menganjurkan penghentian total operasi serangan balik VSU, dan beralih ke posisi defensif sebagai persiapan untuk kampanye ofensif baru pada musim semi mendatang.
Sementara itu, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menentang pandangan ini, dan menuntut agar serangan dilanjutkan.
Sumber






Komentar (0)