Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Ide untuk membuat tirai sepanjang 100 km untuk mencegah gletser mencair

VnExpressVnExpress07/03/2024

[iklan_1]

Para peneliti sedang mencari cara untuk menghentikan arus laut hangat agar tidak mencapai dan menghancurkan gletser pada laju yang semakin cepat saat ini.

Gletser Thwaites kehilangan sejumlah besar es setiap tahun. Foto: NASA

Gletser Thwaites kehilangan sejumlah besar es setiap tahun. Foto: NASA

Jika gletser Thwaites, yang dijuluki "gletser kiamat", runtuh, kota-kota seperti New York, Miami, dan New Orleans akan kebanjiran. Secara global, 97 juta orang akan terdampak oleh air yang mendekat dengan cepat, mengancam rumah, komunitas, dan mata pencaharian mereka. Saat ini, lapisan es raksasa di Antartika menghalangi air laut hangat mencapai gletser lain. Jika Thwaites menghilang, hal itu akan memicu pencairan massal yang dapat menaikkan permukaan laut hingga 3 meter, Business Insider melaporkan pada 5 Maret.

Gletser Thwaites yang mencair bertanggung jawab atas 4% kenaikan muka air laut global sejauh ini. Sejak tahun 2000, Thwaites telah kehilangan lebih dari 1 triliun ton es. Namun, gletser itu bukan satu-satunya yang terancam. Itulah sebabnya para insinyur sedang mengembangkan sejumlah inovasi teknologi yang dapat memperlambat laju pencairan gletser. Solusi terbaru adalah kanopi bawah air. John Moore, seorang ahli glasiologi dan geoengineer di Universitas Lapland, ingin memasang kanopi bawah air raksasa sepanjang 100 kilometer untuk mencegah air laut hangat mencapai dan mencairkan gletser. Namun, ia membutuhkan $50 miliar untuk mewujudkannya.

Salah satu penyebab utama pencairan gletser adalah air laut yang hangat dan asin dari kedalaman laut. Air hangat ini bergerak di sekitar sisi Gletser Thwaites, mencairkan es tebal yang mencegah tepinya runtuh. Seiring pemanasan laut akibat perubahan iklim, arus hangat semakin mengikis Thwaites, mendorongnya semakin dekat ke keruntuhan total. Moore dan rekan-rekannya sedang menyelidiki apakah mereka dapat memasang kanopi di atas dasar Laut Amundsen untuk memperlambat laju pencairan. Secara teori, kanopi tersebut dapat menghalangi arus hangat mencapai Thwaites, menghentikan pencairan, dan memberi waktu bagi lapisan es untuk menebal.

Ini bukan pertama kalinya Moore mengusulkan solusi pemblokiran semacam itu. Ide tirainya didasarkan pada ide serupa yang ia bagikan pada tahun 2018, yaitu memblokir air hangat dengan dinding besar. Namun, menurut Moore, tirai tersebut merupakan pilihan yang jauh lebih aman. Tirai ini efektif dalam memblokir arus hangat, tetapi jauh lebih mudah dilepas jika diperlukan. Misalnya, jika tirai tersebut berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar, mereka dapat melepasnya dan mendesain ulangnya.

Meskipun Moore dan rekan-rekannya masih membutuhkan beberapa dekade lagi untuk menggunakan teknologi ini guna menyelamatkan gletser Thwaites, mereka sudah menguji prototipe berskala lebih kecil. Rekan-rekan Moore di Universitas Cambridge sedang dalam tahap awal perancangan dan pengujian prototipe tersebut, dan dapat melanjutkan ke tahap berikutnya pada musim panas 2025.

Para peneliti di Universitas Cambridge saat ini sedang menguji versi teknologi sepanjang satu meter di dalam tangki. Setelah terbukti berhasil, mereka akan melanjutkan pengujiannya di Sungai Cam, baik dengan memasangnya di dasar sungai maupun menariknya di belakang perahu. Idenya adalah untuk meningkatkan ukuran prototipe secara bertahap hingga mereka memiliki bukti bahwa teknologi tersebut cukup stabil untuk diterapkan di Arktik. Jika semuanya berjalan lancar, para peneliti dapat menguji prototipe sepanjang 10 meter di fjord Norwegia dalam waktu sekitar dua tahun.

Eksperimen tahun ini untuk proyek ini akan menelan biaya sekitar $10.000. Namun, untuk mencapai titik di mana Moore dan rekan-rekannya dapat memasang teknologi ini dengan percaya diri, mereka membutuhkan sekitar $10 juta. Mereka juga membutuhkan $50 miliar lagi untuk memasang kanopi di Laut Amundsen. Data menunjukkan gletser Thwaites mencair dengan laju yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat perubahan iklim. Namun, pertanyaan tentang kapan gletser ini akan runtuh masih menjadi perdebatan di antara para ahli glasiologi. Mereka perlu mengumpulkan data yang lebih baik, tetapi itu akan membutuhkan waktu, dan gletser seperti Thwaites mungkin tidak akan punya banyak waktu lagi.

An Khang (Menurut Business Insider )


[iklan_2]
Tautan sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Kedai kopi "orang kaya" di gang Hanoi, dijual 750.000 VND/cangkir
Moc Chau di musim kesemek matang, semua orang yang datang tercengang
Bunga matahari liar mewarnai kota pegunungan Dalat menjadi kuning pada musim terindah sepanjang tahun
G-Dragon meledak di hati penonton selama penampilannya di Vietnam

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Penggemar wanita mengenakan gaun pengantin saat konser G-Dragon di Hung Yen

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk