
Universitas menyelenggarakan konseling penerimaan untuk siswa kelas 12 (Foto: Huyen Nguyen).
Konten di atas termasuk dalam orientasi tugas utama untuk tahun ajaran 2025-2026, yang digariskan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan pada Konferensi Pendidikan Tinggi 2025 yang diadakan pagi ini (18 September) di Hanoi.
Secara khusus, Kementerian mewajibkan lembaga pelatihan untuk mengumumkan metode pendaftaran mulai tahun 2026 paling lambat pada bulan Oktober 2025. Menerbitkan rencana pendaftaran yang berlaku untuk tahun 2027 (jika memungkinkan, lebih awal).
Tugas lain di masa mendatang adalah agar unit-unit menyelesaikan pekerjaan penerimaan tahun 2025 sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, mengendalikan risiko secara ketat dan segera menangani masalah-masalah yang timbul, melaksanakan tata cara pelaporan yang lengkap dan tepat waktu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, sesuai dengan ketentuan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan serta lembaga pelatihan.
Kementerian mengatakan akan mengumumkan peraturan penerimaan yang direvisi dan ditambah untuk mengatasi secara menyeluruh kurangnya keadilan dan keandalan dalam metode dan kriteria penerimaan, memastikan konsistensi dengan Program Pendidikan Umum 2018.
Pada saat yang sama, peraturan baru tersebut berdampak positif terhadap kegiatan belajar mengajar di pendidikan umum yang diterapkan pada tahun 2026.
Kementerian juga mengeluarkan kebijakan baru tentang prioritas daerah bagi calon dalam konteks penggabungan provinsi.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengusulkan untuk menghilangkan pertimbangan catatan akademis dan mengurangi jumlah aplikasi penerimaan.
Pagi ini (18 September), Kementerian Pendidikan dan Pelatihan meminta pendapat tentang dua masalah: menghilangkan penerimaan berdasarkan catatan akademis dan mengurangi jumlah aplikasi.
Konsultasi dilakukan di lebih dari 500 universitas dan perguruan tinggi di seluruh negeri, berlaku mulai tahun 2026.
Dalam hal ini, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan meminta pendapat dari perwakilan sekolah tentang apakah akan menghapus atau mempertahankan penerimaan berdasarkan catatan akademis.
Terkait jumlah pendaftar, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan memberikan pilihan: Maksimal 5 pendaftar, 10 pendaftar, atau tidak ada batasan pendaftar.
Mengomentari pendaftaran tahun lalu, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengatakan bahwa pada tahap pertama, sistem dukungan pendaftaran umum beroperasi secara stabil, mengatasi banyak kekurangan dari tahun-tahun sebelumnya.
Jumlah pendaftar ujian mencapai 852.000 orang dengan 7,6 juta peminat pada lebih dari 4.000 jurusan dan program pelatihan di lebih dari 500 perguruan tinggi dan universitas di seluruh Indonesia.
Masalah pengorganisasian penerimaan awal dan pembagian kuota antara metode penerimaan dan kombinasinya telah diatasi.
Dalam 74 jurusan dengan skor standar menurut nilai ujian kelulusan sekolah menengah atas sebesar 28/30 atau lebih tinggi, terdapat 50 jurusan pedagogi dan 17 jurusan teknik utama dan teknologi strategis ( ilmu komputer, kecerdasan buatan, mikrochip semikonduktor, kontrol dan otomasi...).

Orang tua dan kandidat mendengarkan konsultasi penerimaan universitas 2025 di Universitas Ekonomi dan Keuangan Kota Ho Chi Minh (Foto: UEF).
Namun, masih terdapat keterbatasan dalam pendaftaran, seperti beberapa lembaga pelatihan yang masih melakukan kesalahan dan memprosesnya secara lambat, sehingga menimbulkan kecemasan dan frustrasi bagi para calon mahasiswa dan keluarga mereka. Pada periode pendaftaran umum tahun 2025, 14 dari lebih dari 500 pusat pendaftaran lembaga pendidikan melakukan 46 kesalahan yang secara signifikan memengaruhi hasil penerimaan calon mahasiswa.
Sebab utamanya adalah karena pola pikir subjektif dari sebagian perguruan tinggi dan tenaga teknis perguruan tinggi yang melakukan kekeliruan dalam memasukkan data calon mahasiswa, belum sepenuhnya memahami dan melaksanakan Tata Tertib Penerimaan Mahasiswa Baru, sehingga terjadi kekeliruan dalam pengumuman dan penetapan syarat dan kriteria penerimaan (gabungan mata kuliah, ambang batas masukan, kriteria tambahan, dan sebagainya).
Banyak lembaga pelatihan menerapkan metode penerimaan dan kombinasi penerimaan untuk jurusan yang sama tetapi tidak menjamin kemampuan untuk mengevaluasi kemampuan peserta didik secara setara.
Hal ini disebabkan banyaknya penggunaan metode yang tidak mengevaluasi kompetensi peserta didik yang setara pada satu kelompok, sehingga lembaga pelatihan kesulitan dalam menetapkan aturan konversi nilai ujian masuk yang setara, dan terjadi kebingungan dalam penyelenggaraan pendidikan di sejumlah perguruan tinggi.
Beberapa lembaga pelatihan menyalahgunakan bentuk poin bonus dan poin prioritas, yang menyebabkan beberapa jurusan memiliki skor standar yang tidak masuk akal tinggi.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/yeu-cau-cac-dai-hoc-cong-bo-phuong-thuc-tuyen-sinh-2026-ngay-trong-thang-10-20250918093945003.htm






Komentar (0)