Angina, apa pun penyebabnya, baik berat maupun ringan, tidak boleh diabaikan. Penderita perlu menemui dokter untuk pemeriksaan dan perawatan yang tepat waktu, menurut situs web kesehatan Medical News Today (UK).
Nyeri dada akibat emboli paru, meskipun bukan serangan jantung, tetap mengancam jiwa.
Penyebab nyeri dada yang bukan penyakit jantung tetapi tetap berbahaya meliputi:
Emboli paru
Emboli paru ditandai dengan nyeri dada hebat yang datang perlahan atau tiba-tiba. Nyeri dada ini terasa mirip dengan serangan jantung, dan memburuk saat beraktivitas. Pasien mungkin juga mengalami pembengkakan di kaki dan batuk darah serta lendir.
Emboli paru disebabkan oleh gumpalan darah yang tersangkut di arteri pulmonalis, sehingga menghalangi aliran darah ke paru-paru. Emboli paru dapat menyebabkan komplikasi berbahaya seperti gangguan sirkulasi jantung, yang menyebabkan jantung berhenti berdetak.
Hipertensi paru
Hipertensi pulmonal juga dikenal sebagai hipertensi pulmonal. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah tinggi pada pembuluh darah yang memasok darah ke paru-paru dan jantung. Gejalanya meliputi detak jantung cepat, kelelahan, sesak napas, dan nyeri dada.
Hipertensi pulmonal sering disebabkan oleh penyakit arteri koroner, tekanan darah tinggi, penyakit paru-paru, atau gumpalan darah di paru-paru. Jika tidak ditangani, hipertensi pulmonal dapat menyebabkan gagal jantung, ruptur arteri pulmonalis, dan bahkan kematian.
Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk di antara lapisan-lapisan dinding dada, seperti tulang rusuk, otot, atau jaringan paru-paru. Kondisi ini menyebabkan nyeri dada, kesulitan bernapas, dan tekanan pada paru-paru akibat penumpukan udara di dalam dada. Kondisi ini merupakan keadaan darurat medis dan membutuhkan perhatian medis segera.
Ruptur esofagus
Ruptur esofagus terjadi ketika lapisan esofagus robek. Robekan ini menyebabkan nyeri dada mendadak. Rasa sakitnya bisa ringan hingga berat, tergantung lokasi dan ukuran robekan.
Gejala ruptur esofagus meliputi muntah darah, mual, demam, atau sesak napas. Jika tidak ditangani, ruptur esofagus dapat menyebabkan makanan dan cairan di esofagus melewati robekan dan masuk ke rongga dada. Hal ini dapat menyebabkan infeksi dan komplikasi berbahaya lainnya, menurut Medical News Today .
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)