Pada malam tanggal 2 Desember, Panitia Tetap Majelis Nasional mengadakan sidang ke-52 untuk memberikan pendapat dalam menjelaskan, menerima, dan merevisi tiga rancangan: Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan Orang Pribadi (diubah); Undang-Undang tentang Administrasi Perpajakan (diubah); Undang-Undang tentang perubahan dan penambahan sejumlah pasal dalam Undang-Undang tentang Pengelolaan Utang Negara.

Dalam laporan penerimaan dan penjelasan pendapat anggota DPR dan laporan tinjauan pendapat Komisi Ekonomi dan Keuangan atas rancangan Undang-Undang Pajak Penghasilan Orang Pribadi (perubahan), Pemerintah mengubah isi tentang pajak penghasilan orang pribadi atas penghasilan badan.
Terkait penyesuaian tingkat penerimaan negara bukan pajak (PNBP), Pemerintah mengusulkan penyesuaian dari 200 juta VND/tahun menjadi 500 juta VND/tahun. Pada saat yang sama, 500 juta VND/tahun juga merupakan tingkat pengurangan pajak sebelum pajak sesuai dengan tarif penerimaan.
Misalnya, jika rumah tangga atau individu mendistribusikan atau memasok barang dengan omzet 1 miliar VND/tahun dan tidak dapat menentukan harga pokoknya, mereka hanya perlu membayar pajak penghasilan pribadi atas kelebihannya di atas 500 juta VND, dengan tarif pajak 0,5%. Artinya, pajak yang terutang adalah (1.000 - 500) x 0,5% = 2,5 juta VND/tahun.
Dengan menerapkan tingkat pendapatan ini, per Oktober, dari lebih dari 2,54 juta rumah tangga pelaku usaha reguler, diperkirakan sekitar 2,3 juta rumah tangga pelaku usaha tidak akan membayar pajak (mencakup sekitar 90% dari total 2,54 juta rumah tangga pelaku usaha). Menurut perkiraan otoritas pajak, total pengurangan pajak (termasuk pajak penghasilan pribadi dan pajak pertambahan nilai) adalah sekitar 11.800 miliar VND.
Selain itu, Pemerintah menambahkan peraturan bagi rumah tangga dan orang pribadi yang melakukan bisnis dengan pendapatan di atas 500 juta VND/tahun hingga 3 miliar VND/tahun untuk menerapkan perhitungan pajak berdasarkan pendapatan (pendapatan - biaya) untuk memastikan pemungutan pajak sesuai dengan sifat pajak penghasilan dan menerapkan tarif pajak sebesar 15%, serupa dengan tarif pajak penghasilan badan untuk unit dengan pendapatan di bawah 3 miliar VND/tahun.
Oleh karena itu, semua rumah tangga dan individu yang menjalankan bisnis wajib membayar pajak berdasarkan pendapatan aktual. Jika pendapatan tinggi, mereka harus membayar pajak lebih tinggi. Jika pendapatan rendah, mereka harus membayar pajak lebih rendah. Jika tidak ada pendapatan, mereka tidak perlu membayar pajak.
Oleh karena itu, Pemerintah meyakini bahwa tingkat penerimaan negara bukan pajak tidak akan berdampak besar pada rumah tangga dan individu pembayar pajak. Dalam kasus di mana badan usaha tidak dapat menentukan pengeluaran, mereka harus membayar pajak dengan tarif berdasarkan penerimaan negara.
Terkait penyesuaian penerimaan negara bukan pajak, rancangan Undang-Undang ini menugaskan Pemerintah untuk menyampaikan kepada Panitia Tetap DPR agar dilakukan penyesuaian sesuai dengan ketentuan perpajakan bagi orang pribadi pelaku usaha.
Selain itu, RUU ini juga mengatur bahwa bagi orang pribadi yang melakukan usaha persewaan properti dengan penghasilan tahunan di atas 500 juta VND/tahun, cukup menggunakan metode perhitungan berdasarkan rasio penghasilan, sehingga tidak perlu menentukan biaya, tidak perlu mengkompensasikan penghasilan (apabila properti yang disewakan lebih dari 1 unit), dan tidak perlu menyetor pajak tahunan.
Pertahankan tarif pajak penghasilan pribadi tertinggi sebesar 35%
Dalam rancangan Undang-Undang yang baru, Pemerintah mengubah ketentuan mengenai tarif pajak progresif dalam rancangan undang-undang tersebut, antara lain dengan melakukan penyesuaian dua besaran tarif pajak, yakni tarif pajak 15% (tingkat 2) menjadi 10% dan tarif pajak 25% (tingkat 3) menjadi 20%.
Secara khusus, dengan jadwal pajak baru ini, semua individu yang saat ini membayar pajak di semua tingkatan akan memiliki kewajiban pajak yang dikurangi dibandingkan dengan jadwal pajak saat ini.
Selain itu, jadwal pajak yang baru juga mengatasi kenaikan mendadak di beberapa tingkat, sehingga memastikan jadwal pajak lebih masuk akal.
Mengenai tarif pajak dalam tabel pajak progresif pajak penghasilan pribadi dari gaji dan upah untuk tarif pajak tertinggi sebesar 35% pada tingkat 5.

Pemerintah menilai usulan ini wajar, karena merupakan tarif pajak rata-rata, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah jika dibandingkan dengan negara lain di dunia maupun di kawasan ASEAN.
Sumber: https://baolangson.vn/90-ho-kinh-doanh-thoat-nop-thue-khi-nang-nguong-chiu-thue-len-500-trieu-dong-5066746.html






Komentar (0)