Menurut FreeThink , banyak orang tua khawatir tentang tangisan bayi mereka di malam hari, ketika mereka tidak tahu apakah bayi mereka lapar, sakit perut, atau rewel karena rasa tidak aman. Di ajang CES 2024 (AS), sebuah proyek AI dari beberapa universitas di AS menciptakan aplikasi Cappella yang dapat menganalisis arti tangisan bayi baru lahir.
Cappella bertindak sebagai 'penerjemah' profesional. Dengan satu ponsel diletakkan di samping tempat tidur bayi, ponsel lainnya digunakan oleh orang tua. Saat bayi menangis, AI dalam aplikasi menganalisis suara untuk mengidentifikasi kebutuhan seperti lapar, mengantuk, tidak nyaman, atau bahkan rasa sakit. Notifikasi berisi saran akan segera dikirimkan kepada orang tua.
Aplikasi Cappella menggunakan AI untuk menganalisis tangisan bayi
Keakuratan Cappella disebut-sebut mencapai 95%, bahkan lebih tinggi daripada para ahli, berkat pelatihan yang dilakukan berdasarkan basis data tangisan yang sangat besar yang telah diklasifikasikan oleh dokter dan perawat berdasarkan konteks dan tanda-tanda kehidupan nyata.
Tak hanya bisa mengurai tangisan, Cappella juga memungkinkan Anda memantau bayi melalui video , merekam jadwal makan dan tidur, serta mengganti popok. "Ini semua yang dibutuhkan orang tua, mereka tak perlu lagi memasang banyak aplikasi," ujar pendiri proyek, Apolline Deroche.
Aplikasi ini sudah tersedia di iOS dan akan segera tersedia di Android, dengan biaya berlangganan bulanan sebesar $10. Deroche juga berharap dapat menggunakan AI untuk mendeteksi tanda-tanda awal penyakit (seperti gangguan pernapasan) dan perilaku (autisme) pada anak-anak, sehingga menghasilkan diagnosis yang lebih tepat waktu dan efektif.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)