Yang menarik adalah generator ini terbuat dari limbah plastik.
Setelah pengujian prototipe berhasil, versi lengkap generator ini dijanjikan akan segera digunakan.
Meningkatnya permintaan energi terbarukan telah memicu gelombang inovasi teknologi di bidang energi pasang surut. Dengan keunggulan operasi berkelanjutan dan intensitas yang dapat diprediksi, pasang surut dapat menyediakan sumber listrik yang stabil dan andal.
Di antara sekian banyak desain konverter energi pasang surut, desain spiral dari perusahaan Inggris, Spiralis Energy, tampak menonjol. Yang lebih menarik, perangkat ini terbuat dari limbah plastik, alih-alih memanfaatkan lebih banyak sumber daya dari Bumi.
Desain konverter energi pasang surut spiral Spiralis baru-baru ini selangkah lebih dekat untuk diterapkan di dunia nyata. Analisis dinamika fluida komputasional (CFD) dari rig uji telah menghasilkan hasil dengan kesalahan hanya 1,5%, yang menegaskan akurasi tinggi desain tersebut. Analisis validasi dilakukan oleh konsultan teknologi kelautan yang berbasis di Inggris, Cape Horn Engineering.
"Dengan selesainya langkah validasi ini, kami dapat semakin yakin dengan prediksi kami bahwa unit berukuran penuh akan melampaui ambang batas 250 kW," kata CEO Cape Horn Engineering, Rodrigo Azcueta.
Spiralis kini akan melanjutkan ke tahap pengujian berikutnya, yang akan melibatkan konverter energi pasang surut skala penuh dengan panjang 16 meter dan diameter 5 meter. Sebelumnya, Spiralis berencana memasang dua generator serupa di Selat Inggris untuk menguji kinerjanya selama bulan-bulan musim dingin.
Konverter spiral perlu terendam air, tetapi pembangkitan daya terjadi di permukaan air. (Foto: Interesting Engineering)
Analisis CFD Cape Horn Engineering akan membantu perusahaan menentukan beban struktural dan mengoptimalkan bentuk mesin untuk efisiensi maksimum. Spiralis memiliki target ambisius untuk memasok 11% kebutuhan energi tahunan Inggris dengan listrik yang dihasilkan dari laut. "Teknologi kami dapat menyediakan sumber energi terbarukan yang aman bagi kehidupan laut dan dalam kerangka ekonomi sirkular," ujar CEO Spiralis Energy, Guy Levene.
Spiralis bermitra dengan Cape Horn Engineering lebih dari setahun yang lalu untuk lebih memahami teknologi dan kapabilitasnya di masa depan. Di pelabuhan Poole, Inggris, Spiralis memasang rig uji dengan konverter energi spiral sepanjang hampir 6 meter, seperempat ukuran konverter energi yang direncanakan Spiralis untuk digunakan di masa mendatang.
Dengan menggunakan dinamika fluida, Cape Horn Engineering memperkirakan daya puncak sebesar 2,59 kW. Pengukuran aktual dari rig menunjukkan daya puncak sebesar 2,50 kW pada 21 rpm. Dengan mempertimbangkan gesekan rig, kedua titik data ini berada dalam rentang 1,5%.
Konverter spiral perlu direndam dalam air, tetapi pembangkitan listrik dilakukan di permukaan, dalam kondisi yang lebih kering. Desain spiral dicetak 3D tetapi sepenuhnya modular, sehingga meskipun ada bagian konverter yang rusak, komponen tersebut dapat dicetak dan diperbaiki menggunakan fasilitas terdekat di lokasi, alih-alih mengandalkan perusahaan untuk menyediakan suku cadang. Gelombang baru infrastruktur energi bersih sudah pasti akan segera hadir.
[iklan_2]
Sumber: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/anh-chuan-bi-trien-dei-dapat-menghasilkan-energi-air-surya-doc-la-hinh-xoan-oc-172241018073200913.htm






Komentar (0)