Menurut dokter kulit Inggris, tidak memakai tabir surya di musim dingin dapat membuat kulit Anda tidak terlindungi dan berisiko terkena kanker.
Kebanyakan orang tidak terpikir untuk menggunakan tabir surya di musim dingin. Namun, menurut Dr. Paul Banwell, mantan Direktur Unit Melanoma dan Kanker Kulit - MASCU (UK), meskipun cuaca musim dingin lebih dingin dan gelap, kita tetap berisiko terkena kanker kulit.
Ada beberapa jenis kanker kulit, termasuk melanoma, menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris. Salah satu faktor risiko utama adalah radiasi UV dari matahari. Faktor-faktor lain meliputi usia, kulit pucat, banyaknya tahi lalat, dan riwayat kanker kulit dalam keluarga.
"Bahkan saat cuaca dingin atau mendung, sinar UV tetap dapat merusak kulit kita. Sinar UV hadir sepanjang tahun dan dapat menembus awan dan kabut," kata Banwell.
Jadi, tidak menggunakan tabir surya—salah satu faktor pencegahan kanker kulit—di musim dingin dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit tersebut. Selain lupa menggunakan tabir surya di musim dingin, banyak orang menggunakan lapisan yang terlalu tipis, yang juga mengurangi kemampuan untuk melindungi kulit.
Melewatkan tabir surya di musim dingin dapat membuat kulit Anda tidak terlindungi dari kanker. Foto: SCU
Kanker kulit kini menjadi salah satu kanker paling umum di Inggris, dengan 16.000 kasus baru terdiagnosis setiap tahun. Di negara yang sama, insiden kanker kulit telah meningkat sekitar sepertiga dalam dekade terakhir.
Banwell merekomendasikan penggunaan tabir surya setiap hari, sepanjang tahun. Saat memilih tabir surya, baik organik maupun kimia, pengguna harus mencari tabir surya yang menawarkan perlindungan spektrum luas untuk memblokir sinar UVA dan UVB. Untuk melawan radiasi UV dan memberikan perlindungan kulit yang maksimal, tabir surya harus dioleskan ke seluruh area yang terpapar sinar matahari, bahkan kulit kepala.
Karena ada banyak jenis kanker kulit, gejalanya pun bervariasi, kata Dr. Namun, beliau menyarankan untuk mewaspadai luka yang tidak kunjung sembuh dalam empat minggu atau area kulit yang tampak tidak biasa, nyeri, gatal, berdarah, atau berkerak. Beliau juga menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui adanya tahi lalat berpigmen yang berubah warna, ukuran, atau batasnya, atau yang berdarah, menonjol, atau berkerak.
“Jika Anda khawatir tentang suatu area kulit di tubuh Anda, silakan cari nasihat profesional,” kata Banwell.
Khanh Linh (Menurut Cermin )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)