| Menurunkan berat badan adalah langkah kesehatan jangka panjang. (Gambar ilustrasi dibuat oleh AI) |
Dr. Takashi Tsuchida adalah seorang ahli bedah saraf dengan jadwal padat dan tekanan kerja yang tinggi. Sifat pekerjaannya juga membuatnya cukup stres, yang menyebabkannya makan berlebihan dan kurangnya kontrol atas kualitas dan dosis.
Pernah suatu kali ia makan tiga kali sehari di restoran cepat saji dan minum sebotol wiski hanya dalam beberapa hari. Hal ini juga menyebabkan berat badan sang dokter melonjak, mencapai 88 kg, BMI-nya naik hingga 33, dengan tekanan darah dan indeks kolesterol yang melebihi ambang batas aman.
Sebagai seorang dokter, Tuan Takashi menyadari bahwa kesehatannya saat itu sedang tidak baik. Karena khawatir tidak akan berumur panjang, ia memutuskan untuk menurunkan berat badan.
Awalnya, ia mencoba berbagai cara untuk menurunkan berat badan demi menemukan metode yang tepat. Mengenai menu diet yang minim, dokter menyadari bahwa menu tersebut membantunya menurunkan berat badan dengan sangat cepat dalam waktu singkat, tetapi juga mudah naik kembali.
Ia menemukan bahwa kuncinya bukanlah "mengurangi makan", melainkan "mempertahankannya dalam jangka panjang". Dari sana, ia berfokus pada tiga faktor kunci: mengonsumsi cukup protein, mengendalikan gula, dan meningkatkan metabolisme, yang membantunya turun hingga 57 kg.
Takashi juga mengungkapkan rahasia yang ia yakini sebagai faktor penting dalam keberhasilan penurunan berat badan: membuat bumbu sendiri untuk dimakan dengan nasi, yang membantu meningkatkan metabolisme dan meningkatkan pemecahan lemak.
Ia menyebutnya "furikake pelangsing" dan terbuat dari tahu, jamur shiitake, serpihan bonito, dan sedikit bubuk cabai, serta bisa juga dibuat dari rumput laut. Semua bahan ini dicampur, digiling, dan dikeringkan.
Tahu menambah protein untuk mencegah kehilangan otot, jamur mengandung vitamin B untuk meningkatkan metabolisme, capsaicin dalam cabai mengaktifkan sel-sel pembakar lemak, dan histamin dari tuna flakes menekan nafsu makan. Dokter Jepang sering menaburkan campuran ini pada nasi putih, mencampurkannya ke dalam sup, atau menambahkannya ke tumisan, mi rebus, atau nasi kepal.
Selain itu, Dr. Takashi juga menganjurkan Anda untuk membangun kebiasaan makan perlahan dan mengunyah secara menyeluruh meskipun Anda tidak memiliki masalah berat badan.
Kebiasaan ini membantu melindungi kesehatan sistem pencernaan, membantu Anda menikmati cita rasa makanan yang lezat sepenuhnya sekaligus memberi tubuh cukup waktu untuk menerima dan mengirimkan sinyal lapar dan kenyang, sehingga secara efektif mengendalikan makan.
Sumber: https://baoquocte.vn/bac-si-giam-31kg-nho-mot-loai-gia-vi-tu-che-va-thoi-quen-an-cham-nhai-ky-319330.html






Komentar (0)