Ubur-ubur merah berasal dari Hai Phong dan dibawa ke Hanoi untuk dijual beberapa dekade lalu. Saat ini, anak muda sering menyebut ubur-ubur merah sebagai "sashimi versi Vietnam" atau "sashimi pinggir jalan"...
Dahulu, para pedagang sering menggunakan batang bambu yang diserut tipis untuk memotong ubur-ubur. Namun, kini, karena bambu takut lapuk, Ibu Tuyet menggunakan pisau baja tahan karat yang sangat tajam. Menurut Ibu Tuyet, setiap hari, tokonya menjual 70-80 kg ubur-ubur merah, sekitar 500 porsi. Sebagian besar pelanggan adalah pedagang kecil, pelanggan di Pasar Dong Xuan, atau warga sekitar.
Foto: Quang Minh
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)