Jurnalisme tentang dampak kecerdasan buatan

Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa AI Generatif sedang membentuk kembali seluruh industri Jurnalisme, sebagaimana dinyatakan oleh Asosiasi Media Internasional (INMA). Khususnya, AI Generatif sedang menciptakan gelombang perubahan besar dalam industri media dan jurnalisme.

Manfaat yang luar biasa

Salah satu manfaat AI yang paling nyata adalah kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi dan memperbaiki alur kerja di ruang redaksi. Alat AI dapat membantu meringkas artikel, mentranskripsi audio atau video menjadi teks, membantu optimasi SEO, atau menyaring komentar yang tidak pantas, mengandung kebencian, atau penipuan.

Di seluruh dunia , banyak organisasi berita telah menerapkan AI secara efektif pada produksi berita dan artikel. Misalnya, Russmedia di Austria telah mengintegrasikan perangkat AI ke dalam sistem manajemen konten (CMS)-nya untuk membantu editor merevisi/mempersingkat teks, membuat judul dan pendahuluan, menerjemahkan, dan bahkan membuat artikel. Newslaundry di India telah menggunakan AI untuk membantu menghemat waktu kerja para pengembang senior dan berfokus pada kebutuhan spesifik ruang redaksi independen ini. Aftonbladet di Swedia menggunakan AI untuk menghasilkan ringkasan artikel tepat di bawah pendahuluan dan mereka menemukan bahwa pengguna yang membaca ringkasan tersebut menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca artikel lengkapnya. Le Monde di Prancis menawarkan versi audio yang dihasilkan AI untuk semua artikel di aplikasi seluler mereka kepada pelanggan. Ojo Público di Peru telah menggunakan AI untuk membuat konten audio untuk artikel investigasi dalam bahasa asli seperti Quechua, Aymara, dan Awajún, selain bahasa Spanyol...

Manfaat utama AI lainnya adalah kemampuan untuk mempersonalisasi pengalaman membaca dan meningkatkan keterlibatan pembaca. Misalnya, Ippen Digital Group dan Süddeutsche Zeitung memungkinkan pembaca memilih cara mereka ingin membaca atau meringkas artikel. RCS Mediagroup di Italia telah meluncurkan produk obrolan dalam aplikasi khusus pelanggan yang menyediakan respons personal, ringkasan artikel, dan saran bacaan. Amedia di Norwegia telah membangun layanan berita ALT berdasarkan preferensi pembaca, menciptakan "tempat perlindungan" digital tempat pembaca dapat menemukan berita secara personal.

Meskipun personalisasi konten dapat meningkatkan keterlibatan dan jumlah pembaca, AI juga merambah ke dunia periklanan. Perangkat AI dapat membuat segmen penargetan iklan yang dipersonalisasi berdasarkan konten artikel dan audiens yang berinteraksi dengannya, sehingga menghemat waktu dan biaya. AI juga dapat digunakan untuk meningkatkan layanan pelanggan dengan chatbot. Faktanya, AI terbukti sangat berharga dalam menyaring data, gambar, dan teks dalam jumlah besar untuk mendukung jurnalisme investigasi; dan dalam pengecekan fakta, seperti proyek video Fact Check AFP, yang mengajarkan publik cara memverifikasi informasi daring.

Ada banyak tantangan

Meskipun memiliki banyak manfaat, AI juga menghadirkan tantangan yang signifikan. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah maraknya misinformasi dan berita palsu, yang meningkatkan risiko penyebaran informasi yang tidak akurat. Hal ini khususnya mengkhawatirkan karena AI tidak mengetahui apa yang tidak boleh ditulis, dan kekurangan ini dapat mengakibatkan konsekuensi sosial yang serius. Isu bias dalam sistem AI juga merupakan tantangan serius. Sistem AI dapat mencerminkan bias pembuatnya atau data yang digunakan untuk melatihnya. Hal ini membutuhkan penilaian dan pengalaman manusia untuk memastikan keadilan dan akurasi, yang menunjukkan bahwa peran manusia di ruang redaksi akan tetap penting.

Hubungan antara ruang redaksi dan platform teknologi besar juga menjadi tantangan. Dominasi pasar perantara daring dan ketergantungan penerbit kepada mereka untuk menjangkau audiens telah menciptakan ketidakseimbangan kekuatan. Terdapat bukti bahwa Google menggunakan data dari aktivitas pencariannya untuk melatih model AI seperti Gemini. Negosiasi lisensi dan gugatan hukum atas hak cipta konten yang digunakan untuk melatih AI masih menjadi masalah yang berkelanjutan.

Untuk menghadapi tantangan penggunaan AI, ruang redaksi membutuhkan strategi yang jelas. Solusi paling efektif adalah dengan berfokus pada "jurnalisme orisinal", alih-alih konten massal. Jurnalisme orisinal mencakup berita lokal, analisis, dan opini mendalam – konten yang tidak mudah ditemukan pembaca melalui ringkasan AI yang sederhana. Hal ini juga membuka peluang untuk menciptakan konten multimedia seperti video, audio, serta analisis dan komentar mendalam.

Selain itu, ruang redaksi perlu berinvestasi secara strategis dalam inovasi internal dan pelatihan staf untuk memanfaatkan potensi AI sepenuhnya; membangun tenaga kerja yang tidak hanya mahir dalam perangkat digital terkini, tetapi juga memiliki pola pikir inovatif, yang mampu mendobrak batasan jurnalisme digital dengan AI. Mengembangkan perangkat internal atau menyesuaikan perangkat yang sudah ada agar sesuai dengan kebutuhan spesifik ruang redaksi merupakan salah satu langkah ke depan. Selain itu, ruang redaksi perlu menerapkan langkah-langkah untuk mencegah misinformasi, mendorong transparansi tentang bagaimana AI digunakan, dan meningkatkan literasi media di kalangan publik.

Agar berhasil di era AI, ruang redaksi perlu mengadopsi pendekatan strategis yang menyeimbangkan adopsi teknologi baru dengan mempertahankan nilai-nilai inti jurnalistik, berfokus pada jurnalisme eksklusif, membangun kepercayaan, dan membina hubungan langsung dengan pembaca. Meskipun antusiasme awal mungkin telah mereda, AI tetap menjadi area investasi dan pengembangan yang penting bagi masa depan berita.

Sumber: https://hanoimoi.vn/bao-chi-truoc-tac-dong-cua-tri-tue-nhan-tao-706143.html