Menegaskan identitas dari kedalaman
Sesuai orientasi dalam Laporan Politik yang disampaikan kepada Kongres Partai Provinsi Quang Tri ke-1, periode 2025-2030 menetapkan: Melanjutkan pelestarian dan promosi nilai-nilai warisan budaya yang berkaitan dengan pengembangan industri budaya dan pariwisata berkelanjutan. Mendorong kreativitas, menjadikan budaya sebagai penggerak endogen bagi pembangunan sosial-ekonomi. Membangun masyarakat Quang Tri yang modern dan manusiawi, kaya akan keberanian dan bangga akan identitas, sehingga budaya benar-benar menjadi kekuatan spiritual untuk bangkit di era baru.
Sistem fasilitas budaya dan olahraga telah diinvestasikan secara lebih sinkron; banyak pusat budaya, pusat komunitas, perpustakaan, dan taman bermain telah dibangun, menjadi tempat pertemuan, pertukaran, penciptaan, dan penghubung komunitas. Gerakan "Seluruh rakyat bersatu membangun kehidupan berbudaya" bukan sekadar slogan, tetapi telah menjadi cara berpikir dan cara hidup—berkontribusi pada pembentukan manusia baru, keluarga berbudaya, dan kawasan permukiman yang beradab dan bersatu.
Di bidang konservasi warisan, provinsi ini memberikan perhatian khusus pada pelestarian nilai-nilai budaya, baik yang berwujud maupun tak berwujud—mulai dari rumah adat, pagoda, kuil, hingga festival, adat istiadat, lagu daerah, dan kegiatan tradisional. Banyak nilai budaya yang unik telah dipugar dan dilestarikan, yang dikaitkan dengan pengembangan pariwisata. Peninggalan budaya historis dan spiritual yang revolusioner telah dipugar dan dimanfaatkan secara efektif, tidak hanya untuk tujuan penelitian tetapi juga sebagai tujuan untuk rasa syukur dan pendidikan tradisional.
Yang penting, Quang Tri tidak memandang konservasi sebagai "melestarikan masa lalu", melainkan menghidupkan kembali nilai-nilai warisan dengan vitalitas kontemporer. Warisan menjadi sumber daya pembangunan – mulai dari wisata budaya, seni rakyat, hingga industri kreatif. Setiap peninggalan, festival, dan desa kerajinan tradisional dipandang sebagai "sumber daya lunak", yang menumbuhkan kebanggaan nasional sekaligus membuka arah bagi pengembangan mata pencaharian berkelanjutan bagi masyarakat.
Budaya kini bukan lagi sekadar nilai yang terpendam dalam ingatan, melainkan sumber energi vital yang merasuki setiap rumah, setiap sekolah, setiap festival, dan setiap produk wisata. Kekuatan inilah yang membentuk karakter, kepribadian, dan kebanggaan masyarakat Quang Tri—masyarakat yang tahu bagaimana bersyukur atas masa lalu, teguh di masa kini, dan bercita-cita meraih masa depan.
Membawa budaya ke dalam kehidupan nyata
Bersamaan dengan konservasi, provinsi Quang Tri berfokus pada kebangkitan kekuatan kreatif budaya - elemen inti agar budaya tidak hanya dilestarikan tetapi juga menyebar dengan kuat dalam kehidupan kontemporer.
Gerakan "Seluruh Rakyat Bersatu Membangun Kehidupan Berbudaya" terus digalakkan dan disebarluaskan ke setiap komunitas permukiman. Berbagai model budaya akar rumput, klub seni rakyat, dan gerakan olahraga massal telah menjadi titik terang, berkontribusi dalam menghubungkan masyarakat dan membangun gaya hidup yang beradab dan penuh kasih sayang.
Provinsi ini berfokus pada pengembangan industri budaya dan pariwisata budaya—sebuah arah baru yang membantu mengubah nilai-nilai tradisional menjadi penggerak ekonomi. Penggabungan warisan, seni, musik rakyat, kuliner, dan desa kerajinan dengan pengembangan pariwisata telah menciptakan produk-produk unik, yang memperkuat citra lokal. Setiap individu, pengrajin, dan komunitas menjadi "subjek kreatif" dalam menghidupkan kembali budaya dengan rasa bangga dan cinta tanah air.
Bersamaan dengan itu, transformasi digital di bidang budaya dan komunikasi membuka ruang baru untuk pelestarian dan promosi. Pemerintahan elektronik dan basis data warisan digital diterapkan, membantu menghubungkan budaya tradisional dan teknologi modern. Program penyebaran pengetahuan digital bagi masyarakat di daerah terpencil dan terisolasi diperluas, berkontribusi pada pembentukan pemikiran kreatif, peningkatan pengetahuan, dan integrasi dengan zaman.
Praktik menunjukkan bahwa ketika budaya merasuki kehidupan, ketika manusia menjadi pusat kreativitas, pembangunan tidak hanya diukur dari angka, tetapi juga dari penyebaran nilai-nilai - kasih sayang, kesadaran bermasyarakat, dan kebanggaan terhadap identitas.
Sumber: https://baovanhoa.vn/van-hoa/bao-ton-va-khoi-day-suc-manh-van-hoa-172521.html
Komentar (0)