The Straits Times melaporkan bahwa Muhammad Fajri (27 tahun) meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di ibu kota Indonesia, Jakarta, pada pukul 01.25 dini hari tanggal 22 Juni. Direktur rumah sakit Lies Dina Liasturi mengatakan pasien obesitas tersebut meninggal dunia karena infeksi parah di kakinya.
Muhammad Fajri di salah satu rumah sakit di Kota Tangerang pada 9 Juni.
SCREENSHOT GLOBE JAKARTA
Dokter Lies mengatakan, Fajri sudah dirawat sekitar seminggu dan ada 16 dokter spesialis yang dilibatkan dalam kasus tersebut.
"Sangat tidak biasa bagi seseorang untuk tumbuh sebesar ini. Hal ini memberi banyak tekanan pada metabolisme tubuh. Paru-paru dan jantung akan kesulitan berfungsi, terutama karena ia tidak banyak bergerak," kata Dr. Lies dalam konferensi pers pada 14 Juni ketika pasien tersebut dirawat di rumah sakit. Direktur rumah sakit mengatakan pasien tersebut memiliki banyak luka infeksi di kulitnya dan mengalami kesulitan bernapas.
Ibu Lies mengatakan rumah sakit tersebut telah merawat banyak pasien obesitas, termasuk seorang anak laki-laki dengan berat badan 192 kg. Namun, kondisi Fajri jauh lebih buruk karena pemuda tersebut mengalami kesulitan bernapas dan berbagai komplikasi lainnya.
Fajri dibawa ke rumah sakit di kota Tangerang dua minggu sebelumnya sebelum dipindahkan ke rumah sakit di Jakarta.
Fajri begitu berat sehingga tidak bisa dipindahkan, sehingga forklift harus digunakan untuk mengangkatnya ke truk pikap sebelum dibawa ke rumah sakit. Seorang pejabat setempat mengatakan butuh waktu dua jam untuk mengangkatnya ke dalam truk. Pintu rumah juga dirusak untuk memberi jalan.
Seorang dokter setempat menuturkan kepada Kompas, kegemukan yang dialami pasiennya disebabkan oleh asupan kalori berlebih dan kurangnya olahraga.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)