(NLĐO) - Analisis terhadap 200 meteorit Mars yang jatuh ke Bumi menunjukkan bahwa meteorit-meteorit tersebut berasal dari hanya 5 lokasi, yaitu "bekas luka" di Tharsis dan Elysium.
Sebuah tim ilmuwan dari Universitas Alberta (Kanada) telah menelusuri jejak 200 meteorit Mars yang telah dikumpulkan di seluruh Bumi untuk memahami mengapa planet tetangga kita ini melontarkan batuan-batuan tersebut ke arah kita.
Penelitian tersebut menghasilkan penemuan lima kawah tumbukan besar di dua wilayah vulkanik di planet merah, yang diberi nama Tharsis dan Elysium.
Dan terkait dengan kelima "senjata" ini adalah lima peristiwa kuno yang penuh dengan kekerasan.
Lima kawah tumbukan di Mars adalah "rumah" bagi ratusan meteorit yang terlontar hingga ke Bumi - Ilustrasi AI: Anh Thu
NASA memperkirakan bahwa sekitar 44 ton material meteorit jatuh ke Bumi setiap hari, meskipun sebagian besar mendarat di permukaan sebagai partikel debu kecil yang tidak mencolok. Namun, terkadang ada batuan yang cukup besar untuk kita ambil.
Menurut Space.com, pada tahun 1980-an, sekelompok meteorit berusia 1,3 miliar tahun yang tampaknya berasal dari aktivitas vulkanik, menarik perhatian.
Ini berarti batuan-batuan ini pasti berasal dari benda langit yang baru saja mengalami aktivitas vulkanik—"dekat" dalam pengertian geologis—sehingga Mars menjadi kandidat potensial.
Sebuah meteorit Mars jatuh ke Gurun Sahara pada tahun 2022 - Foto: Steve Jurvetson
Bukti yang meyakinkan muncul ketika pesawat ruang angkasa Viking milik NASA mampu membandingkan komposisi atmosfer Mars dengan gas-gas yang terperangkap dalam batuan ini, yang mengkonfirmasi bahwa batuan tersebut memang meteorit dari planet tetangga.
Namun, Mars tidak secara alami melontarkan batuan ke arah Bumi. Lontaran ini membutuhkan benturan besar—yaitu, tabrakan meteorit kuat lainnya yang menghantam Mars, menyebabkan material permukaan pecah dan terlempar ke atas dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga lolos dari gravitasi planet.
Fragmen-fragmen ini menjadi meteorit yang berkeliaran di tata surya. Beberapa di antaranya telah mendarat di Bumi—mungkin setelah ribuan, ratusan ribu, atau miliaran tahun—memberi para ilmuwan kesempatan emas untuk mempelajari geologi planet merah ini.
Mengetahui secara tepat dari mana meteorit-meteorit ini berasal di Mars akan memungkinkan mereka untuk menyusun kembali sejarah geologis planet tersebut dengan lebih baik.
Kini, tim peneliti telah menggabungkan teknik pencocokan spektroskopi yang umum digunakan, yang dipakai saat membandingkan komposisi material, dengan simulasi resolusi tinggi dari tabrakan dengan planet mirip Mars.
Pemodelan ini membantu menentukan ukuran kawah tumbukan, atau kisaran ukuran kawah tumbukan akhir yang mungkin telah melontarkan asteroid tersebut, beserta banyak detail spesifik lainnya yang terkait dengan peristiwa tersebut.
Akhirnya, langkah-langkah penyaringan dan perbandingan data permukaan Mars membawa mereka ke lima kawah tumbukan yang terletak di wilayah vulkanik Tharsis dan Elysium.
Hasil penelitian ini juga membantu mereka lebih memahami kapan peristiwa vulkanik terjadi di Mars, berbagai sumber magma di planet tersebut, dan laju pembentukan kawah tumbukan selama periode Amazon di Mars, yang terjadi sekitar 3 miliar tahun yang lalu dan mungkin merupakan masa ketika planet tersebut layak huni.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/bi-an-5-hong-sung-sao-hoa-chuyen-ban-da-vao-trai-dat-196240829094543951.htm










Komentar (0)