Mars adalah tujuan dalam pencarian kehidupan

Ilustrasi astronaut menjelajahi Mars (Foto: NASA).
Pada tanggal 9 Desember, majalah Space mengutip laporan ilmiah yang baru-baru ini diterbitkan oleh National Academy of Sciences, Engineering, and Medicine Amerika Serikat, yang menunjukkan bahwa prioritas utama misi ke Mars adalah untuk mencari tanda-tanda kehidupan, baik di masa lalu maupun saat ini.
Ini dianggap sebagai tujuan yang konsisten dalam strategi eksplorasi Planet Merah yang ingin diterapkan NASA pada pertengahan tahun 2030-an.
Secara khusus, menurut laporan setebal 240 halaman berjudul "Strategi Ilmiah untuk Eksplorasi Manusia di Mars", penemuan kehidupan di Mars selalu menjadi pertanyaan utama yang menarik perhatian komunitas ilmiah.
Para astronot pertama yang menginjakkan kaki di planet ini akan bertugas menilai lingkungan potensial yang pernah menampung kehidupan, khususnya area dengan es air, lapisan es, atau kondisi “yang dapat dihuni sementara” lainnya dalam sejarah geologi terkini.
11 tujuan ilmiah utama
Pencarian jejak biologis menduduki peringkat pertama dalam daftar 11 prioritas ilmiah yang harus dicapai oleh misi berawak. Selain itu, kelompok ahli mengusulkan 10 tujuan lain, termasuk:
- Penelitian tentang siklus air dan CO₂ di Mars;
- Pemetaan geologi terperinci;
- Penilaian dampak lingkungan terhadap kesehatan astronot;
- Penelitian tentang mekanisme badai debu;
- Meninjau kemungkinan pemanfaatan sumber daya lokal;
- Menilai dampak lingkungan terhadap DNA dan kesuburan;
- Pelajari tentang risiko bakteri;
- Menganalisis dampak debu pada peralatan;
- Penelitian tentang kemampuan beradaptasi ekosistem buatan;
- Menilai tingkat radiasi di permukaan planet.
4 misi yang diusulkan

NASA akan meluncurkan empat kampanye eksplorasi Mars berawak (Ilustrasi: Getty).
Laporan ini menguraikan empat kampanye ekspedisi berawak, yang masing-masing terdiri dari tiga misi. Skenario dengan prioritas tertinggi dianggap mampu memenuhi seluruh 11 tujuan ilmiah. Setiap kampanye yang direncanakan meliputi:
- Misi berawak berlangsung selama 30 sol (1 sol setara dengan 24 jam 40 menit).
- Misi untuk mengangkut barang tanpa pengemudi.
- Misi berawak jangka panjang yang berlangsung hingga 300 jam.
Lokasi yang diusulkan sebagian besar berada di lintang rendah hingga menengah, dengan lapisan es bawah tanah dan geologi yang beragam. Skenario lain berfokus pada pengeboran sedalam 2–5 km untuk mencapai kantong air cair di bawah tanah merah, yang juga dianggap sebagai lingkungan paling mendukung bagi kehidupan.
Laporan tersebut juga merekomendasikan agar NASA membangun laboratorium sains di permukaan Mars untuk mengumpulkan sampel setelah setiap misi. Hal ini sebaiknya dikombinasikan dengan pendekatan tiga cabang—manusia, robot, dan kecerdasan buatan—untuk meningkatkan efektivitas penelitian kolaboratif.
Risiko infeksi bakteri ke Planet Merah?
Meskipun ada harapan tinggi, pencarian kehidupan di Mars masih dibatasi oleh peraturan perlindungan planet, yang bertujuan mencegah risiko membawa bakteri Bumi ke dunia lain atau memperkenalkan kehidupan ekstraterestial ke Bumi.
Para ahli meyakini NASA memerlukan kerja sama internasional yang berkelanjutan untuk menyesuaikan aturan-aturan ini, guna memastikan bahwa aturan-aturan tersebut aman dan tidak menghalangi penelitian di area-area dengan potensi biologis yang tinggi.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa misi manusia ke Mars akan membuka babak baru dalam ilmu planet. Dan jika ada tempat di Tata Surya yang dapat membantu kita menemukan jawaban atas pertanyaan, "Apakah kita sendirian?", Mars adalah kandidat terkuat.
Sumber: https://dantri.com.vn/khoa-hoc/nasa-dang-chuan-bi-cho-cac-su-menh-toi-sao-hoa-de-san-tim-su-song-20251210050800011.htm










Komentar (0)