Makan banyak sayuran dan buah-buahan, masak di rumah untuk mengontrol asupan kalori; berolahraga secara teratur untuk meningkatkan metabolisme, hindari penambahan berat badan setelah usia 40 tahun.
Setelah usia 40 tahun, tubuh membakar lebih sedikit kalori, metabolisme melambat, dan kelebihan kalori disimpan sebagai lemak. Perubahan hormon estrogen dan progesteron selama perimenopause dan menopause dapat dengan mudah menyebabkan lemak di sekitar perut, bokong, dan paha. Beberapa kebiasaan sehat dapat mengendalikan kondisi ini.
Jangan lewatkan sarapan: Sarapan sehat berupa oatmeal atau roti gandum utuh dengan buah kaya serat dapat membantu menahan rasa lapar di pagi hari atau makan berlebihan saat makan siang. Mengemil setiap beberapa jam dapat membantu mengendalikan keinginan makan.
Hindari atau kurangi makan di malam hari: Di penghujung hari, metabolisme tubuh cenderung melambat, dan jika Anda makan terlalu malam, akan sulit dicerna. Makanan yang tidak tercerna berisiko diubah menjadi lemak, yang terakumulasi di perut sebagai lemak berlebih.
Konsumsi lebih banyak buah dan sayur: Buah dan sayur menyediakan nutrisi dan lebih rendah lemak serta kalori dibandingkan daging atau produk susu. Buah-buahan segar seperti apel, pir cincang, dan beri juga merupakan alternatif camilan yang baik untuk produk tinggi lemak atau gula seperti kue dan permen.
Memasak Sehat: Beberapa metode memasak juga dapat meningkatkan kalori dan lemak jahat. Pilihlah makanan yang direbus, dipanggang, atau dibakar daripada digoreng. Saat makan di luar, hindari hidangan yang digoreng, ditumis, atau berkrim, karena dapat dengan mudah menambah lemak.
Buah dan sayur menyediakan nutrisi, rendah lemak dan kalori, serta tidak menyebabkan kenaikan berat badan. Foto: Freepik
Hindari makan berlebihan: Beberapa wanita menjadi kurang aktif seiring bertambahnya usia, sehingga menurunkan berat badan membutuhkan pengurangan kalori harian. Duduklah untuk makan, fokuslah pada makanan, dan jangan menonton TV atau menggunakan ponsel untuk menghindari makan berlebihan.
Batasi minuman tidak sehat: Kopi kental, teh manis, minuman ringan, dan minuman energi manis dapat dengan mudah menyebabkan lemak perut, penambahan berat badan, dan peningkatan risiko diabetes. Air putih, teh herbal, atau minuman nol kalori lainnya adalah pilihan yang lebih sehat.
Kurangi konsumsi alkohol: Alkohol berkontribusi pada lemak perut di usia paruh baya. Segelas bir atau anggur mengandung sekitar 150 kalori atau lebih jika dikonsumsi secara teratur. Minum alkohol juga membuat Anda merasa lebih cepat lapar, sehingga Anda cenderung makan lebih banyak setelah minum.
Berolahraga lebih banyak: Kesibukan bekerja dan mengurus anak membuat wanita paruh baya hanya memiliki sedikit waktu untuk berolahraga. Kehilangan massa otot terjadi secara bertahap setelah usia 40 tahun, dan umum terjadi pada wanita pascamenopause. Setiap orang sebaiknya berusaha untuk melakukan setidaknya 2,5 jam aktivitas fisik sedang (seperti berjalan kaki, bersepeda) setiap minggu. Latihan fisik dan latihan kekuatan seperti angkat beban, push-up, dan squat dapat mencegah kehilangan massa otot dan memperkuat otot. Wanita sebaiknya melakukan latihan ini setidaknya dua kali seminggu.
Tenang, hindari stres: Stres membuat seseorang lebih mungkin mengonsumsi makanan tidak sehat dan berlemak. Berlatih yoga, bernapas dalam, meditasi, berjalan-jalan, membaca buku, atau menonton film dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda.
Pemeriksaan kesehatan tiroid: Wanita yang makan sehat dan berolahraga secara teratur tetapi tetap tidak dapat menurunkan berat badan mungkin memiliki tiroid yang kurang aktif. Selain penambahan berat badan, gangguan tiroid dapat menyebabkan kelelahan, nyeri sendi dan otot, serta depresi. Orang dengan gejala yang tidak biasa sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Bao Bao (Menurut WebMD )
Pembaca mengajukan pertanyaan tentang fisiologi wanita di sini agar dokter menjawabnya |
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)