Pada awalnya, pasukan fungsional termasuk polisi, tentara, milisi, dan relawan muda membagi lalu lintas dan mendirikan penghalang berlapis-lapis untuk mengarahkan orang untuk mempersembahkan dupa.
Puluhan ribu orang hadir lebih awal di situs peninggalan Kuil Hung untuk mempersembahkan dupa.
Aparat kepolisian terus menerus mengingatkan masyarakat agar berbaris dengan tenang dan mengikuti arahan Panitia Penyelenggara agar tidak terjadi saling dorong dan dorong-dorongan yang dapat menimbulkan gangguan ketertiban dan keamanan.
Sejumlah besar relawan muda membuat pembatas lunak untuk memandu orang dalam antrean guna mencegah kepadatan.
Orang tua dan anak-anak diutamakan yang membuka pagar besi untuk masuk ke pura.
Orang-orang dengan gembira berbaris untuk mengikuti instruksi penyelenggara festival.
Berkat adanya pembagian jalur dan pengaturan jumlah umat oleh panitia penyelenggara festival, maka umat yang menuju ke pura untuk membakar dupa pun terbagi rata tanpa berdesak-desakan atau saling dorong, sehingga tercipta suasana khidmat saat menuju pura untuk membakar dupa.
Orang-orang dengan sabar menunggu dalam antrean tanpa berdesakan atau mendorong.
Semakin mendekati tengah hari, semakin banyak orang dari mana-mana kembali ke Kuil Hung.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)