(Dan Tri) - Menurut Juru Bicara Kementerian Keamanan Publik , hingga saat ini pihak kepolisian belum menerima laporan dari pihak terkait perihal rumor yang menyebutkan pimpinan Bank ACB "berjudi dan mentransfer uang puluhan juta USD ke luar negeri".
Pada konferensi pers Pemerintah pada sore hari tanggal 8 Januari, Mayor Jenderal Hoang Anh Tuyen, Juru Bicara Kementerian Keamanan Publik, menjawab pertanyaan terkait cara menangani kasus pimpinan BankACB yang menyebarkan rumor palsu.
Menilai situasi umum, Juru Bicara Kementerian Keamanan Publik mengatakan bahwa penyebaran informasi palsu, bahkan fitnah, dan distorsi di media sosial saat ini merupakan fenomena yang mengkhawatirkan. Dari perspektif etika sosial, Bapak Tuyen mengatakan bahwa hal ini merupakan degradasi etika dengan berbagai bentuk seperti penyebaran informasi palsu, rekayasa, dan fitnah.
Secara hukum, perwakilan Kementerian Keamanan Publik menegaskan bahwa tindakan ini dapat dihukum dengan denda atau penjara.
Mayor Jenderal Hoang Anh Tuyen, Wakil Kepala Kantor, Juru Bicara Kementerian Keamanan Publik (Foto: Doan Bac).
Tuan Tuyen mengutip kasus Nyonya Nguyen Phuong Hang (Direktur Jenderal Perusahaan Dai Nam di Kota Ho Chi Minh) yang diadili atas tindakan memberikan informasi yang menyimpang dan tidak benar.
Terkait kasus Bank ACB, ketika beredar informasi palsu di internet, Mayor Jenderal Hoang Anh Tuyen mengatakan bahwa Kementerian Keamanan Publik belum menerima petisi dari pihak-pihak terkait. "Jika ada petisi, kami akan mempertimbangkan dan menanganinya sesuai hukum," ujar Bapak Tuyen.
Terkait penanganan situasi ini, ia mengatakan perlu adanya edukasi etika kepada pengguna internet agar berperilaku lebih santun dan lebih menjunjung tinggi kejujuran.
Bapak Tuyen juga mengatakan bahwa Kementerian Keamanan Publik telah mengumpulkan informasi dan memahami situasi informasi palsu dan fitnah di dunia maya untuk mengusulkan langkah-langkah penanganan.
Dengan perilaku yang jelas, Kementerian Keamanan Publik akan menanganinya dengan sangat serius sesuai hukum jika perilaku tersebut memengaruhi kegiatan bisnis, investasi, dan perdagangan, menurut Mayor Jenderal Tuyen.
Ia juga mengusulkan agar ditingkatkan propaganda tentang fakta bahwa pelanggaran akan ditangani secara administratif dan pidana untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, guna menghindari perilaku yang tidak bermanfaat bagi masyarakat secara umum.
Sebelumnya pada 4 Januari, Asia Commercial Bank (ACB) mengeluarkan pernyataan yang membantah informasi palsu bahwa para petinggi bank berjudi dan mentransfer puluhan juta dolar AS ke luar negeri. Informasi palsu ini muncul di media sosial dan disiarkan langsung oleh beberapa orang di berbagai platform.
Ketua Dewan Direksi Bank ACB adalah Bapak Tran Hung Huy (lahir tahun 1978). Bapak Huy adalah putra pengusaha Tran Mong Hung, salah satu pendiri dan Ketua Dewan Direksi ACB yang telah lama menjabat.
Ketua Dewan Direksi ACB Bank Tran Hung Huy (Foto: ACB).
ACB Bank memutuskan bahwa informasi palsu di atas secara serius melanggar martabat, kehormatan, hak, dan kepentingan sah para pemimpin dan berdampak negatif pada citra dan reputasi unit tersebut.
Secara khusus, informasi palsu berisiko menimbulkan kebingungan dan opini publik, yang berdampak negatif terhadap keamanan finansial dan moneter di sektor keuangan dan perbankan di Vietnam.
ACB Bank menyatakan telah mengumpulkan semua konten yang diposting dan menyebarkan informasi palsu sesuai prosedur hukum untuk melaporkan insiden tersebut kepada pihak manajemen dan menanganinya sesuai hukum. Bapak Tran Hung Huy, Ketua ACB, juga membagikan pengumuman resmi bank terkait insiden tersebut di halaman pribadinya.
"Sebagai bank terkemuka dalam manajemen risiko, ACB senantiasa menjunjung tinggi transparansi, keamanan, dan tanggung jawab tinggi dalam setiap aktivitasnya untuk menjamin kepentingan nasabah, pemegang saham, dan mitra," demikian pernyataan ACB Bank.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/xa-hoi/bo-cong-an-tra-loi-vu-lanh-dao-ngan-hang-acb-bi-tung-tin-danh-bac-20250108153234358.htm
Komentar (0)