Kementerian Kesehatan meluruskan kasus pemalsuan rekam medis psikiatri

Terkait sejumlah kasus suap, penerimaan suap, perantara suap, pengorganisasian penggunaan obat terlarang di fasilitas pemeriksaan dan perawatan medis, serta pemalsuan rekam medis psikiatri yang marak terjadi akhir-akhir ini, Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa pimpinan unit harus mempertanggungjawabkan sepenuhnya di hadapan hukum apabila terjadi pelanggaran.

Untuk membenahi pekerjaan pemeriksaan forensik, psikiatri forensik, dan pengobatan wajib bagi penderita gangguan jiwa, pada tanggal 17 Juni Kementerian Kesehatan telah melayangkan surat edaran kepada rumah sakit jiwa yang isinya meminta agar arahan Menteri Kesehatan tentang penguatan pekerjaan pemeriksaan forensik, psikiatri forensik, dan pengobatan wajib segera dilaksanakan.

Rumah sakit jiwa secara ketat menerapkan peraturan profesional.

FOTO: LE LAM

Unit yang menerima permohonan dan permintaan dari instansi kejaksaan, organisasi, dan perseorangan serta yang melakukan penilaian wajib menjamin adanya objektivitas, kejujuran, keakuratan, kepatuhan terhadap prosedur dan ketentuan dalam Undang-Undang Penilaian Yudisial dan ketentuan yang berlaku, serta menaati tata tertib pengarsipan catatan penilaian forensik dan dokumen terkait.

Hanya menerima penilaian apabila dokumen telah lengkap sesuai ketentuan; hanya menyerahkan simpulan penilaian dan objek penilaian kepada individu dan organisasi sesuai ketentuan yang berlaku.

Catatan medis dan sertifikat kesehatan harus benar-benar mematuhi standar profesional.

Bagi fasilitas yang memerlukan tindakan pengobatan kesehatan jiwa wajib, pimpinan Kementerian Kesehatan mewajibkan pelaksanaan secara tegas peraturan Pemerintah tentang pelaksanaan tindakan pengobatan wajib dan petunjuk serta peraturan profesi Kementerian Kesehatan terkait pengobatan wajib.

Memperkuat konsultasi rumah sakit dan antar rumah sakit (jika perlu) untuk menangguhkan perawatan wajib sesuai peraturan; mengembangkan daftar periksa untuk menerapkan prosedur manajemen dan perawatan di unit tersebut.

Kementerian Kesehatan juga mengimbau agar unit-unit terkait menerapkan secara tegas ketentuan dalam pengelolaan pasien yang menjalani perawatan wajib, tidak membiarkan pasien keluar dari fasilitas perawatan kesehatan jiwa wajib atau melarikan diri, memastikan adanya 3 lapis pintu, adanya kamera pengawas, serta membangun prosedur manajemen yang ketat terhadap kunjungan dan membawa barang bawaan pribadi ke dalam fasilitas perawatan kesehatan jiwa wajib.

Bagi rumah sakit jiwa dan tempat pemeriksaan dan perawatan kesehatan yang memiliki ruang lingkup keahlian di bidang kesehatan jiwa, pimpinan Kementerian Kesehatan mensyaratkan agar penerbitan ringkasan rekam medis dan surat keterangan hasil pemeriksaan kesehatan (yang memuat tentang status mental) wajib sesuai dengan ketentuan tentang diagnosis profesi, perawatan, prosedur teknis pemeriksaan dan perawatan kesehatan; wajib sesuai dengan bentuk dan ketentuan dalam dokumen terkait.

Jangan menerbitkan sertifikat kesehatan mental atau sertifikat pemeriksaan kesehatan mental menurut formulir milik unit itu sendiri.

Pimpinan satuan, kelompok terkait, dan perorangan wajib mempertanggungjawabkan perbuatannya secara penuh apabila dokumen-dokumen di atas diterbitkan dengan cara yang melanggar ketentuan perundang-undangan, sehingga menimbulkan unsur pelaku yang dapat memanfaatkan dokumen-dokumen tersebut untuk digunakan oleh kejaksaan dalam rangka mengirimkan terdakwa dan terpidana untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan guna menghindari atau mengurangi pertanggungjawaban pidana apabila melakukan tindak pidana.

Sumber: https://thanhnien.vn/bo-y-te-chan-chinh-tinh-trang-lam-gia-benh-an-tam-than-185250617144501987.htm