Jutawan teknologi Bryan Johnson makan siang pukul 8 pagi berupa brokoli kukus, kembang kol, jamur, dan lemak sehat.
Bryan Johnson pernah membuat heboh ketika ia menghabiskan hingga $2 juta per tahun untuk mendirikan program anti-penuaan dan umur panjang intensif bernama Project Blueprint. Pola makan merupakan salah satu faktor kuncinya. Johnson bercerita bahwa ia menjalani pola makan nabati yang ketat, menggabungkan makanan padat dan lunak.
Johnson menyebut makan siang "super vegetarian"-nya sebagai cara efisien untuk mendapatkan serat dalam waktu kurang dari 20 menit. Menunya terdiri dari lentil hitam yang dimasak dengan brokoli kukus, kembang kol, jamur, serta rempah-rempah, aromatik, dan lemak sehat.
Dia hanya makan antara pukul 6 pagi dan 11 pagi, makan siang biasanya dimulai sekitar pukul 8 pagi.
Meskipun menjalani diet ketat, Johnson tetap menikmati hidangan penutup. Johnson sering menikmati puding hazelnut setelah makan siang, yang merupakan kombinasi kacang tanah, buah, susu nabati, dan jus delima.
Dia mengaku telah membuat beberapa keputusan tidak sehat selama bertahun-tahun, seperti makan terlalu banyak karbohidrat dan gula di malam hari, tetapi pada tahun 2019 dia mulai mengubah gaya hidupnya.
Miliuner teknologi Bryan Johnson sering membagikan rutinitas olahraganya dalam video-videonya. Foto: Bryan Johnson
Dalam sehari, ia hanya mengonsumsi sekitar 1.977 kalori. Ia dan tim ahli medisnya telah menetapkan resep untuk diet ketatnya.
Dengan kebiasaan yang konsisten, Johnson mengatakan ia memiliki "jantung seperti orang berusia 37 tahun, kulit seperti orang berusia 28 tahun, kapasitas paru-paru, dan stamina seperti anak berusia 18 tahun." Tujuan utama Johnson adalah memastikan semua organnya, termasuk otak, hati, ginjal, gigi, kulit, rambut, penis, dan rektum, berfungsi sebaik anak muda.
Johnson juga menimbulkan kontroversi ketika ia menggunakan darah putranya untuk membalikkan usia biologisnya. Putranya, Talmage, mendonorkan sekitar satu liter darah, yang kemudian dipisahkan menjadi plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Plasma tersebut kemudian akan ditransfusikan ke Johnson. Miliuner berusia 45 tahun itu menjalani prosedur serupa, mentransfusikan plasma ke ayahnya, Richard.
Setelah menguji serangkaian biomarker dari darahnya, Tn. Johnson menyimpulkan bahwa terapi tersebut "tidak berhasil" pada 9 Juli. Namun, ia tidak memberikan informasi spesifik tentang alasan kegagalan metode tersebut.
Thuc Linh (Menurut Business Insider, NY Post )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)