Selama perburuan selama 30 menit untuk mengajari anaknya cara berburu, induk paus pembunuh berulang kali melemparkan lumba-lumba keluar dari air.
Paus pembunuh berinteraksi dengan lumba-lumba. Video : Domenic Biagini
Pembuat film satwa liar Domenic Biagini mengabadikan pemandangan langka tersebut selama perjalanan menonton paus di lepas pantai San Diego, California, AS, sebagaimana dilaporkan NBC News pada 22 Desember. Dalam video tersebut, paus pembunuh melatih anaknya berburu dengan menyundul lumba-lumba, sehingga lumba-lumba tersebut terlempar ke udara beberapa kali.
"Sekelompok paus pembunuh menangkap lumba-lumba itu, tetapi melepaskannya setelah hewan itu tak berdaya dan tak lagi lincah. Mereka membawa bayi paus pembunuh untuk mencoba menangkap lumba-lumba itu sendiri," jelas Biagini. Ia mengatakan perburuan itu berlangsung sekitar 30 menit, jauh lebih lama daripada perburuan paus pembunuh pada umumnya karena paus-paus itu sedang melatih anak paus.
Sebagai salah satu predator teratas di lautan, paus pembunuh memadukan ukuran besar dan kecepatannya dalam strategi berburu, menurut ahli biologi kelautan Alisa Schulman-Janiger, salah satu pendiri California Killer Whale Project. Mereka sering memperlambat mangsanya untuk menunjukkan cara berburu anak-anaknya.
"Paus pembunuh dapat dengan mudah melaju dengan kecepatan 40 km/jam dan menabrak lumba-lumba dengan sangat keras hingga mereka terlempar keluar dari air," kata Schulman-Janiger. Ia menambahkan bahwa anak paus dalam video tersebut masih sangat muda sehingga bagian kecil kulit di sekitar matanya masih berwarna kuning, bukan putih. Warnanya akan memudar seiring bertambahnya usia.
Hewan-hewan yang ditampilkan dalam rekaman Biagini adalah paus pembunuh Pasifik tropis timur, yang biasanya hidup di perairan Meksiko dan Amerika Tengah, menurut Schulman-Janiger. Mereka jarang terlihat di perairan California Selatan yang relatif tenang dan hangat. Schulman-Janiger berpendapat bahwa populasi lumba-lumba yang besar di daerah tersebut mungkin kurang terbiasa diburu oleh paus pembunuh.
"Kami mencoba menjelaskan kepada penumpang bahwa apa yang dilakukan paus terhadap lumba-lumba terkadang cukup menakutkan, tetapi itu normal dan sehat. Artinya, ekosistem kita masih berfungsi sebagaimana mestinya," kata Biagini.
Kam Thao (Menurut NBC News )
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)